Implementasi Alat Bantu Uji Konsentrasi Anak Usia Dini Dengan Media Permainan
Anak usia dini mengacu pada kelompok usia anak yang berada dalam rentang awal kehidupan, biasanya dari saat lahir hingga sekitar 6 atau 7 tahun. Ini adalah periode yang sangat penting dalam perkembangan anak, karena dalam fase ini berlangsung proses pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dan mendasar pada anak. Anak-anak pada usia ini mengalami transformasi penting dalam berbagai aspek, termasuk fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk melatih anak dalam hal keseimbangan antara mental dan jasmani anak serta melatih konsentrasi yang maksimal dalam menggapai tujuan. Pendidikan pada usia dini merupakan tahap krusial dalam perkembangan kognitif dan motorik anak, di mana konsentrasi dan koordinasi motorik memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Namun, belum banyak alat bantu yang memadai untuk mengukur serta melatih konsentrasi dan motorik anak usia dini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menggali potensi positif dari implementasi alat bantu uji konsentrasi anak usia dini dengan media permainan dalam konteks pendidikan. Diharapkan hasil penelitian pengabdian masyarakat ini dapat menjadi sumbangan penting dalam pengembangan media pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif untuk anak usia dini, dengan fokus pada pengembangan konsentrasi dan motorik secara holistik. Metode pada pengabdian masyarakat ini adalah penerapan teknologi tepat guna, yaitu dengan mengimplementasikan suatu media belajar anak dalam bentuk permainan. Dalam penelitian ini, kami merancang dan mengimplementasikan sebuah alat bantu uji konsentrasi berbasis media permainan interaktif. Alat ini dikembangkan sebagai solusi yang menarik dan menyenangkan untuk mengukur serta melatih konsentrasi dan motorik anak usia dini. Tahapan dalam pengabdian ini antara lain diskusi antara tim pengabdi dengan mitra sasar, dilanjutkan survey lapangan, merumuskan roadmap kegiatan pengabdian masyarakat selama 2 tahun, pembuatan modul pembelajaran berupa media permainan yang dapat melatih kemampuan motorik, daya fikir dan konsentrasi anak dalam menggapai tujuan.
Pemanfaatan RFID Sebagai Kartu Pintar pada Single Board Mikrokomputer Di SMK Inovasi Mandiri Sumedang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Inovasi Mandiri merupakan sekolah kejuruan yang memiliki 3 jenis Kompetensi keahlian, yang kini tengah diminati oleh masyarakat dimana setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah pendaftar. Kompetensi keahlian yang dimiliki oleh SMK Inovasi Mandiri meliputi Kompetensi Keahlian: Akuntansi, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Bisnis Sepeda Motor Untuk mencapai tujuan itu SMK Inovasi Mandiri terus berupaya untuk memperbaiki kualitas dan mutu pendidikannya, dengan membuat program-program pengembangan sekolah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sarana dan prasarana praktik mempunyai peranan yang sangat penting keberadaannya dalam pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya selain sumber daya manusia itu sendiri. Dengan sarana dan prasarana yang lengkap didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas akan memberikan hasil pendidikan yang baik pula. Berdasarkan kebutuhan tersebut, SMK Inovasi Mandiri khususnya Kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak ingin mengajukan pengadaan alat peraktek beserta akomodasi praktisi khusus di bidang Internet of Things (IoT) yang masih kurang dan belum menunjang kegiatan dalam mengajar para siswa. Dalam rangka mendukung dan membantu peningkatan kompetensi di bidang IoT di SMK Inovasi Mandiri Sumedang maka Tim pengabdi dari Telkom University ikut berpartisipasi aktif menjalin Kerjasama. Pada pengabdian masyarakat ini, difokuskan untuk meningkatkan kompetensi siswa dan guru di bidang IoT serta memberikan perangkat pendukung praktikumnya. Pelatihan dan praktik dasar mengenai penggunaan RFID sebagai kartu pintar akan diberikan kepada guru dan siswa. Pembuatan modul dan video tutorial untuk siswa dan guru, serta bantuan berupa perangkat RFID dan Arduino yang akan dipasang pada laboratorium sekolah. Melalui pelatihan ini pengetahuan dan kompetensi siswa dan guru yang berkaitan dengan perkembangan di bidang sensor dan IoT. Selain itu, bantuan perangkat praktikum (RFID, Arduino) dapat dimanfaatkan untuk praktikum berkelanjutan di laboratorium sekolah. Tranfer ilmu kepada Guru juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan teknologi masa depan sehingga dapat menjadi bekal pengajaran kepada siswa di sekolah.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PEMANTAUAN TANAMAN HYDROPONIK BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT) DI SMK YASTI CISAAT SUKABUMI
SMK Yasti Cisaat, terletak di Jalan Raya Veteran nomor 66, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Terdapat 4 jenis kompetensi keahlian (jurusan) yang ada di SMK Yasti Cisaat, diantaranya Teknik Komputer Jaringan, Bisnis Daring dan Pemasaran, Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, dan Tata Busana. Ke-empat kompetensi keahlian tersebut tentunya berada dalam satu naungan visi yang diusung oleh SMK Yasti Cisaat yakni “Mewujudkan peserta didik yang mandiri dengan kemampuan profesional, terampil, dan berakhlaqul karimah”. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka terdapat 5 MISI, yaitu: Memberdayakan potensi sekolah dalam menunjang pembelajaran, Menyelenggarakan program diklat terpadu yang terkendali, Pembelajaran berbasis IT, Menanamkan moralitas yang Islami, Menyalurkan lulusan untuk bekerja. Industri 4.0 mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Platform internet of things atau kemudian dikenal dengan IoT merupakan salah satu teknologi pendukung revolusi industri 4.0. Teknologi IoT memungkinkan pekerjaan pengukuran dan kendali yang dapat dilakukan melalui jaringan internet. Telkom University berkolaborasi dengan IT Telkom Purwokerto, mengadakan pelatihan serta pengembangan aplikasi yang mendukung percepatan industri 4.0. Hal ini tentunya sesuai dengan usaha pemerintah yang gencar mengusung revolusi industri 4.0, terkhususnya yang berdampak pada kurikulum pembelajaran, salah satunya tingkat kejuruan dan pendidikan tinggi. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, Telkom University melaksanakan pelatihan mengenai Internet of Things (IoT). Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 25 siswa-siswi jurusan TKJ ini membahas mengenai pentingnya Internet of Things sebagai penunjang kehidupan manusia di masa kini maupun di masa yang akan datang. Tidak hanya memaparkan materi terkait Internet of Things, kegiatan pelatihan ini juga dirangkaikan dengan praktik penggunaan beberapa komponen IoT diantaranya sensor suhu dan kelembaban, LED, dan mikrokontroller ESP8266. Di akhir pelatihan, para peserta juga diberikan beberapa challenge berhadiah komponen IoT oleh mahasiswa-mahasiswi Telkom University selaku instruktur pelatihan. Daerah Sukabumi memiliki banyak potensi yang patut dikembangkan, salah satunya dari sektor pertanian. Dengan dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu mempersiapkan siswa menjadi wirausaha dengan mengembangkan potensi daerah pertanian di Cisaat sekaligus mengelola Green House yang ada di SMK Yasti Cisaat. Dalam hal ini, Telkom University menghibahkan satu set tanaman hidroponik berbasis Internet of Things beserta sistem monitoring-nya yang berbasis website, sehingga dapat diakses oleh civitas akademika SMK Yasti Cisaat. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di SMK Yasti Cisaat Sukabumi ini, Telkom University menghibahkan satu set tanaman hidroponik berbasis Internet of Things beserta sistem monitoring-nya yang berbasis website, sejumlah komponen Internet of Things, jurnal pembelajaran mengenai Internet of Things dan tanaman hidroponik, serta video tutorial pengembangan tanaman hidroponik berbasis Internet of Things. //DUM
Pemberdayaan Kader Posyandu Rumpun Bambu Dalam Upaya Meningkatkan Angka Partisipasi Ibu dan Balita Melalui Penerapan Aplikasi e-KMS dengan QRcode
Posyandu Rumpun Bambu, terletak di Kampung Cupu RT.02 RW.08, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Jawa barat. Secara umum ada beberapa kegiatan utama yang dilakukan di posyandu tersebut seperti penimbangan, pencatatan tumbuh kembang anak batita (bawah tiga tahun), balita (bawah lima tahun), pemberian vitamin dan imunisasi. Kader Posyandu dan orang tua dapat melihat informasi tumbuh kembang anak dari Kartu Menuju Sehat (KMS). Namun ada beberapa permasalahan yang sering ditemukan pada posyandu Posyandu Rumpun Bambu antara lain; Tingkat Partisipasi Ibu dan Balita pada Posyandu Rumpun Bambu terbilang rendah hingga sedang, Semua kegiatan pencatatan oleh Kader Posyandu dilakukan secara manual atau tulis tangan diselembar kartu. Hal ini sangat rentan terhadap kehilangan data. Informasi tidak bisa tersampaikan secara lengkap karena orang tua juga hanya dapat melihat tumbuh kembang anak dari KMS saja. Permasalahan kehilangan KMS sering terjadi sehingga para orang tua dan petugas posyandu kesulitan mencari riwayat tumbuh kembang balita. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah, Pembuatan dan Implementasi Aplikasi Pencatatan Tumbuh Kembang Balita Berbasis Android yang disebut e-KMS. Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan orang tua balita untuk mendapatkan informasi tentang jadwal kegiatan posyandu, data tumbuh kembang anak dan informasi kesehatan serta program-program posyandu. Bagi kader posyandu, aplikasi ini diharapkan dapat membantu untuk pendataan dan rekapitulasi tumbuh kembang balita di Posyandu Posyandu Rumpun Bambu dan juga dapat memudahkan dalam pembuatan laporan ke kelurahan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan sebanyak dua kali, pertama diawali dengan memberikan aplikasi e-KMS (mPosyandu) dan pelatihannya, kemudian pelaksanaan berikutnya adalah pembahasan dan evaluasi data aplikasi yang sudah masih terdapat error didalamnya, sehingga setiap kader Posyandu dapat mengunakan aplikasi tersebut dengan tepat. Oleh: Dadan Nur Ramadan, S.Pd., M.T. (Ketua Tim 1)Rohmat Tulloh, S.T., M.T. (Anggota Tim 1)Sari Dewi Budiwati, S.T., M.T. (Ketua Tim 2)Suryatiningsih, S.T., M.T., OCA. (Anggota Tim 2)Ridha Muldina Negara, S.T., M.T. (Ketua Tim 3)Ratna Mayasari, S.T., M.T. (Anggota Tim 3)Muhammad Hanif TaqiuddinMuhammad Rasyad MuyassarFaridah AsrigustianiMemey Merlian
Pengembangan Aplikasi Pengukur Suhu Badan Berbasis Thermometer Wall Dalam Rangka Reopening Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMPI Al Azhar 36 Bandung
PENGABDIAN MASYARAKAT DENGAN BANTUAN DANA INTERNALSKEMA : KOLABORASI INTERNALPeriode 2021-1 Reopening/ pembukaan kembali sekolah di masa pandemi Covid-19 masih menuai pro dan kontra. Pihak orangtua khawatir bahwa anak akan lebih mudah tertular virus corona saat pergi ke sekolah. Rasa khawatir dari para orangtua rasanya cukup wajar. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa salah satu kendala utama untuk kembali membuka sekolah di seluruh dunia adalah kurangnya fasilitas dasar untuk mencegah penyebaran infeksi Covid-19. Pemerintah Indonesia mewajibkan satuan pendidikan untuk menyediakan fasilitas protokoler Kesehatan Covid-19 sebelum membuka kembali sekolahnya sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini. Pada tahun ajaran 2021/2022, SMPI Al Azhar 36 Bandung akan membuka Kembali sekolah dengan penerapan protokoler Kesehatan yang ketat. Upaya penyediaan fasilitas protokoler Kesehatan dimulai dengan membuat program sanitary pada masa new normal. Hal ini mendorong tim pengabdi Telkom University untuk ikut berperan mengimplementasikan sanitary berbasis IoT yang dikemas dalam pengabdian masyarakat tahap I. Program ini meliputi implementasi wastafel sensor otomatis, sabun sensor otomatis, monitoring drum otomatis serta pembuatan video edukasi tentang Adaptasi Kenormalan Baru. Sebagai serangkaian kegiatan dalam mendukung penyediaan fasilitas protokoler Kesehatan ini, pada pengabdian masyarakat tahap II, tim pengabdi Telkom University melengkapi fasilitas protocol Kesehatan di SMPI Al Azhar dengan pengembangan pengukur suhu badan berbasis thermometer wall. Thermometer wall terdistribusi akan dipasang di beberapa lokasi sehingga menghindari penumpukan siswa saat masuk sekolah. Monitoring suhu badan akan dilakukan secara terpusat sehingga memudahkan control oleh admin atau guru. Selain itu akan dipasang sensor di beberapa ruangan untuk membatasi kapasitas pada ruangan tersebut. Hal ini untuk menghindari terjadinya kerumunan. Sosialisasi penggunaan alat dilakuakan secara offline. Selain itu akan dibuat video penggunaan fasilitas protokoler Kesehatan yang tersedia di sekolah, kemudian dilakukan publikasi melalui web, media sosial seperti WA, Instagram sekolah, dan lain-lain. Diharapkan kegiatan pengabdian ini memberikan manfaat dalam menekan infeksi Covid-19 melalui penyediaan sarana protocol Kesehatan dan sosialisasi di media sosial ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya melaksanakan protokol kesehatan. Oleh:Ketua Tim 1/ Koordinator Fakultas: Dr. Indrarini Dyah IrawatiTim 1, Anggota 1 : Tita Haryanti, M.T.Tim 1, Anggota 2 : Akhmad Alfaruq, M.T.Tim 1, Mahasiswa 1 : Nadia WartiningrumTim 1, Mahasiswa 2 : Muhammad Nabil Al FurqanTim 1, Mahasiswa 3 : Nurul Ilmi AuliaKetua Tim 2: Dadan Nur Ramadan, M.T.Tim 2, Anggota 1 : Sugondo Hadiyoso, M.T.Tim 2, Mahasiswa 1 : Kaprisius Mario Lukas Pera DobeTim 2, Mahasiswa 2 : Tsabit Abdurrahim Yun’amTim 2, Mahasiswa 3 : Nila Fiantania AisyiyahKetua Tim 3: Dr. Yudha PurwantoTim 3, Anggota 1 : M. Faris Ruriawan, M.T.Tim 3, Anggota 2 : Fairuz Azmi, M.T.Tim 3, Mahasiswa 1 : Reiza RamadhanTim 3, Mahasiswa 2 : M. Irfan Ali Y
Monitoring Konsumsi Daya Listrik pada Sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) di perumahan Kinagara Regency, Bandung
Penerangan jalan Umum atau lebih sering dikenal dengan PJU merupakan fasilitas yang biasanya disediakan di setiap perumahan, di desa-desa, atau bahkan diperkotaan. Keberadaan PJU sangat penting guna menunjang kelancaran aktivitas para warga disuatu daerah. Bahkan ketidaklayakan atau ketiadaan PJU justru sangat meresahkan bahkan bisa membahayakan masyarakat karena akan memicu kondisi tidak aman karena menjadi lokasi rawan tindak kejahatan. Banyaknya titik-titik lampu PJU biasanya sebanding dengan luas area perumahan. Jika sistem PJU ini tidak dikelola dengan baik juga oleh pihak pengelola PJU maka bisa jadi masalah-masalah lain akan muncul seperti misalnya ketidak efisiensiennya penggunaan listrik. Banyak kita jumpai lampu-lampu PJU yang masih menyala padahal hari sudah terang. Terkadang juga warga mengeluhkan karena hari sudah gelap tetapi lampu PJU belum menyala. Kondisi inilah yang masih kami temui di Kompleks Kinagara Regency, Desa lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Bandung. Ternyata, setelah kami telusuri, manajemen system PJU di Kompleks Kinagara ini masih mengandalkan petugas keamanan untuk secara rutin memonitor manual. Untuk itu, dalam program pengabdian masyarakat kali ini, kami telah mengusulkan dan merealisasikan program “Monitoring Konsumsi Daya Listrik pada Sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) di perumahan Kinagara Regency, Bandung”. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan daya listrik dengan kata lain jika konsumsi daya listrik dapat dimonitor maka penggunaannya dapat dikendalikan. Akan ada banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan pengimplementasian program ini, diantaranya, penggunaan listrik PJU akan lebih hemat dan Satpam bisa lebih fokus dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk menjaga keamanan sekitar kompleks. Oleh:Sugondo Hadiyoso, S.T., M.T.Dadan Nur Ramadan, S.T., M.T.Indrarini Dyah Irawati, Dr.
Pengembangan Wastafel Portabel Berbasis IOT dalam rangka Program Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di SMPI Al Azhar 36 Bandung
Virus Corona atau dengan nama latin severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 merupakan virus baru yang sedang mewabah dari akhir tahun 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar hampir di seluruh negara, termasuk Indonesia. Jumlah yang terinfeksi virus di Indonesia hingga 2 Juni 2020 adalah 26.940 orang dengan jumlah kematian 1.641 orang. Hingga 2 Juni 2020 jumlah yang terinfeksi terus meningkat. Pemerintah Indonesia sudah menerapkan berbagai macam upaya untuk dapat menekan jumlah terineksi virus. Upaya yang dijalankan oleh Indonesia adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Work from Home (WFH), Study for Home (SFH), Social Distancing, dan berbagai protokol kesehatan. Namun, upaya tersebut dirasa kurang efektif sehingga pemerintah mengganti upaya-upaya tersebut dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau sering disebut dengan new normal. New normal merupakan tatanan, kebiasaan, dan perilaku yang baru untuk adaptasi berbasis protokol kebersihan. Protokol kebersihan yang diterapkan antara lain: rutin mencuci tangan, memakai masker saat keluar rumah, dan tetap menghindari kerumunan. Untuk merelasikan new normal dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak terkait termasuk tokoh masyarakat. Hal ini mendorong tim pengabdian masyarakat untuk membantu upaya pemerintah untuk menekan jumlah terinfeksi virus covid melalui sosialisasi mengenai new normal dan pembuatan wastafel portable berbasis Internet of things serta video edukasi mengenai AKB. Sosialisasi ini dilakukan melalui beberapa cara antara lain secara offline dengan penyuluhan dan pemberian bantuan alat pelindung diri/ APD berupa masker, sarung tangan, dan pembuatan wastafel, serta sosialisasi secara online melalui aplikasi conference dan mengunggah video tentang social distancing melalui media sosial, seperti youtube, Instagram, facebook, dan lain-lain. Diharapkan sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang new normal dan dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. Untuk mendukung program pemerintah dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam rangka mengurangi tingkat penularan Covid-19 tersebut di lingkungan sekolah, maka solusi yang akan ditawarkan adalah perancangan alat penunjang kesehatan diri berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat digunakan oleh siswa dan guru beserta staff terkait di lingkungan SMPI Al-Azhar 36 Bandung. Perangkat tersebut akan diimplementasikan di lingkungan sekolah guna mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan higienis sehingga turut serta memberikan peran untuk memutus rantai penularan virus covid-19 di area sekolah. Selain itu, sosilaisasi kesehatan diri dari praktisi kesehatan akan memberikan ilmu dan wawasan terhadap siswa, guru, staff dan pihak-pihak terkait yang berada dalam lingkungan sekolah tersebut, sehingga dapat mengimplementasikan cara-cara hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Partisipasi SMP Islam Al-Azhar terhadap program pembuatan wastafel serta sosilisasi tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sangatlah penting bagi keberlangsungan program pengabdian kepada masyarakat. Kontribusi dari pihak sekolah sangat dibutuhkan karena program pengabdian masyarakat akan berjalan jika mendapat dukungan penuh khususnya dari guru dan siswa SMP Islam Al-azhar Bandung. Pengabdian kepada masyarakat juga memerlukan keaktifan guru-guru dalam menggunakan wastafel serta menyampaikan pengetahuan tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), dengan tujuan siswa dapat mudah memperaktekan dan memahami protokol kesehatan dan pengurangi penyebaran virus covid dilingkungan sekolah. [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Pcx8pIRALqQ[/embedyt] [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=5vfWm3WiPuw[/embedyt] [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=feOPMIeouDo[/embedyt]