Network Addressing

Network Addressing

  • Pengalamatan Jaringan adalah salah satu tanggung jawab utama lapisan jaringan.
  • Alamat jaringan selalu logis, yaitu alamat berbasis perangkat lunak.
  • Host juga dikenal sebagai sistem akhir yang memiliki satu tautan ke jaringan. Batas antara host dan link dikenal sebagai antarmuka. Oleh karena itu, host hanya dapat memiliki satu antarmuka.
  • Router berbeda dari host karena memiliki dua atau lebih link yang terhubung dengannya. Ketika router meneruskan datagram, maka ia meneruskan paket tersebut ke salah satu link. Batas antara router dan link dikenal sebagai antarmuka, dan router dapat memiliki banyak antarmuka, satu untuk setiap linknya. Setiap antarmuka mampu mengirim dan menerima paket IP, sehingga IP mengharuskan setiap antarmuka memiliki alamat.
  • Setiap alamat IP panjangnya 32 bit, dan direpresentasikan dalam bentuk “notasi titik-desimal” di mana setiap byte ditulis dalam bentuk desimal, dan dipisahkan berdasarkan titik. Alamat IP akan terlihat seperti 193.32.216.9 dimana 193 mewakili notasi desimal dari 8 bit pertama sebuah alamat, 32 mewakili notasi desimal dari 8 bit kedua dari sebuah alamat.

Mari kita pahami melalui contoh sederhana.

  • Pada gambar di atas, sebuah router memiliki tiga antarmuka yang diberi label 1, 2 & 3 dan setiap antarmuka router berisi alamat IP-nya sendiri.
  • Setiap host berisi antarmuka dan alamat IP sendiri.
  • Semua antarmuka yang terpasang pada LAN 1 memiliki alamat IP berupa 223.1.1.xxx, dan antarmuka yang terpasang pada LAN 2 dan LAN 3 memiliki alamat IP berupa 223.1.2.xxx dan 223.1. 3.xxx masing-masing.
  • Setiap alamat IP terdiri dari dua bagian. Bagian pertama (tiga byte pertama dalam alamat IP) menentukan jaringan dan bagian kedua (byte terakhir dari alamat IP) menentukan host dalam jaringan.

Classful Addressing

  • Alamat IP panjangnya 32-bit. Alamat IP dibagi menjadi subkelas:
  • Kelas A
  • Kelas B
  • Kelas C
  • Kelas D
  • Kelas E

Alamat ip dibagi menjadi dua bagian:

  • ID Network: Ini mewakili jumlah jaringan.
  • ID Host: Ini mewakili jumlah host.

Pada diagram di atas, kita mengamati bahwa setiap kelas memiliki rentang alamat IP tertentu. Kelas alamat IP digunakan untuk menentukan jumlah bit yang digunakan dalam suatu kelas dan jumlah jaringan dan host yang tersedia di kelas tersebut.

Kelas A

Di Kelas A, alamat IP diberikan ke jaringan yang berisi sejumlah besar host.

  • ID jaringan panjangnya 8 bit.
  • ID host panjangnya 24 bit.
  • Di Kelas A, bit pertama dalam bit orde tinggi dari oktet pertama selalu disetel ke 0 dan 7 bit sisanya menentukan ID jaringan. 24 bit menentukan ID host di jaringan mana pun.
  • Jumlah total jaringan di Kelas A = 27 = 128 alamat jaringan
  • Jumlah host di Kelas A = 224 – 2 = 16.777.214 alamat host

Kelas B

Di Kelas B, alamat IP ditetapkan ke jaringan-jaringan yang berkisar dari jaringan berukuran kecil hingga jaringan berukuran besar.

  • ID Jaringan panjangnya 16 bit.
  • ID Host panjangnya 16 bit.
  • Di Kelas B, bit orde tinggi dari oktet pertama selalu disetel ke 10, dan 14 bit sisanya menentukan ID jaringan.
  • 16 bit lainnya menentukan ID Host.
  • Jumlah total jaringan di Kelas B = 214 = 16384 alamat jaringan
  • Jumlah host pada Kelas B = 216 – 2 = 65534 alamat host

Kelas C

Di Kelas C, alamat IP diberikan hanya untuk jaringan berukuran kecil.

  • ID Jaringan panjangnya 24 bit.
  • ID host panjangnya 8 bit.
  • Di Kelas C, bit orde tinggi dari oktet pertama selalu disetel ke 110, dan 21 bit sisanya menentukan ID jaringan.
  • 8 bit ID host menentukan host dalam suatu jaringan.
  • Jumlah total jaringan = 221 = 2097152 alamat jaringan
  • Jumlah host = 28 – 2 = 254 alamat host

Kelas D

  • Di Kelas D, alamat IP dicadangkan untuk alamat multicast. Itu tidak memiliki subnetting. Bit urutan yang lebih tinggi dari oktet pertama selalu disetel ke 1110, dan bit sisanya menentukan ID host di jaringan mana pun.

Kelas E

  • Di Kelas E, alamat IP digunakan untuk penggunaan di masa depan atau untuk tujuan penelitian dan pengembangan. Itu tidak memiliki subnetting apa pun. Bit urutan yang lebih tinggi dari oktet pertama selalu disetel ke 1111, dan bit sisanya menentukan ID host di jaringan mana pun.

Aturan untuk menetapkan ID Host:

ID Host digunakan untuk menentukan host dalam jaringan apa pun. ID Host ditetapkan berdasarkan aturan berikut:

  • ID Host harus unik dalam jaringan apa pun.
  • ID Host yang semua bitnya disetel ke 0 tidak dapat ditetapkan karena digunakan untuk mewakili ID jaringan dari alamat IP.
  • ID Host yang semua bitnya disetel ke 1 tidak dapat ditetapkan karena dicadangkan untuk alamat multicast.

Aturan untuk menetapkan ID Jaringan:

Jika host berada dalam jaringan lokal yang sama, maka mereka diberi ID jaringan yang sama. Berikut ini adalah aturan untuk menetapkan ID Jaringan:

  • ID jaringan tidak dapat dimulai dengan 127 karena 127 digunakan oleh Kelas A.
  • ID Jaringan yang semua bitnya disetel ke 0 tidak dapat ditetapkan karena digunakan untuk menentukan host tertentu di jaringan lokal.
  • ID Jaringan yang semua bitnya disetel ke 1 tidak dapat ditetapkan karena dicadangkan untuk alamat multicast.

AGR//

Referensi : [1]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *