Mengenal Lebih Dalam Mengenai Apa Itu Kriptografi

Apa Itu Kriptografi?

Kriptografi melibatkan praktek melindungi informasi dengan menerapkan algoritme kode, hash, dan tanda tangan. Informasi tersebut dapat berada dalam keadaan statis (seperti file di hard drive), berpindah (seperti pertukaran komunikasi elektronik antara dua pihak atau lebih), atau sedang aktif digunakan (saat melakukan penghitungan data). Kriptografi memiliki empat tujuan utama:

  1. Kerahasiaan – Membuat informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki otoritas.
  2. Integritas – Menjamin bahwa informasi tidak mengalami manipulasi.
  3. Autentikasi – Memverifikasi keaslian informasi atau identitas pengguna.
  4. Anti penyangkalan – Mencegah pengguna untuk menyangkal keterlibatan atau tindakan yang telah dilakukan sebelumnya.

Untuk mencapai tujuan keamanan informasi tersebut, kriptografi menggunakan berbagai algoritma kriptografi tingkat rendah. Alat-alat ini mencakup algoritma enkripsi, tanda tangan digital, algoritma hash, dan fungsi lainnya.

Sejarah Kriptografi

Dalam catatan sejarah, praktik kriptografi mencapai puncak popularitasnya pada masa kejayaan Yunani sekitar tahun 400 SM. Salah satu perangkat yang digunakan untuk menyembunyikan pesan pada periode tersebut dikenal sebagai scytale. Scytale memiliki bentuk batangan silinder dan terdiri dari kombinasi 18 huruf. Pada masa pemerintahan Julius Caesar di Kekaisaran Romawi, penggunaan kriptografi meningkat signifikan karena pertimbangan terkait stabilitas negara. Oleh karena itu, berdasarkan kedua konteks, baik klasik maupun modern, kriptografi memiliki tujuan yang serupa, yakni menciptakan sistem keamanan.

Dua Proses Dasar Kriptografi

  1. Enkripsi : Merupakan proses mengolah plaintext (pesan yang dapat dibaca) menjadi ciphertext (pesan yang acak, dan tidak dapat dibaca)
  2. Deskripsi : Merupakan kebalikan dari proses enkripsi

Apa itu kriptografi Kunci Simetris?

Algoritme kriptografi kunci simetris mengaplikasikan kunci kriptografi yang identik, baik untuk mengenkripsi teks biasa maupun mendekripsi teks sandi. Dalam enkripsi simetris, setiap penerima pesan yang dimaksud perlu memiliki akses ke kunci yang sama. Ilustrasi berikut memberikan gambaran tentang proses enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci dan algoritme simetris, dengan prasyarat bahwa semua pihak terlibat menggunakan kunci yang seragam.

Apa itu Kriptografi (Kunci-Publik) Asimetris?

Kriptografi asimetris, atau yang dikenal sebagai kunci publik, melibatkan serangkaian algoritme yang luas. Algoritme ini didasarkan pada permasalahan matematika yang dapat dijalankan dengan relatif mudah dalam satu arah, namun sulit untuk diubah sebaliknya. Salah satu contoh terkenal dari jenis permasalahan ini adalah permasalahan pemfaktoran, di mana untuk bilangan prima p dan q yang dipilih secara hati-hati, hasil kali N=p*q dapat dengan cepat dihitung. Namun, jika hanya diberikan nilai N, memulihkan nilai p dan q menjadi sangat sulit. Skema enkripsi disebut asimetris ketika menggunakan satu kunci—kunci publik—untuk mengenkripsi data, sementara kunci yang berbeda tetapi terkait secara matematis—kunci privat—digunakan untuk mendekripsi data.

Teknik Kriptografi

Teknik yang diterapkan dalam kriptografi melibatkan metode scrambling, yang merupakan proses mengubah teks biasa menjadi teks sandi. Proses scrambling ini dikenal sebagai enkripsi dan dekripsi, dan dalam algoritma kriptografi, terdapat tiga fungsi dasar, yaitu kunci (key), enkripsi, dan dekripsi. Enkripsi melibatkan proses menyembunyikan data pesan dengan mengubah teks awal (plaintext) menjadi teks sandi (ciphertext). Sebaliknya, dekripsi merupakan langkah kebalikan dari enkripsi, dimana tujuannya adalah memahami pesan terenkripsi agar dapat dibaca dengan baik oleh pengguna. Kunci dalam konteks kriptografi merujuk pada teknik yang digunakan untuk melaksanakan proses enkripsi dan dekripsi data. Terjadi berbagai perubahan yang disesuaikan dengan prioritas teknik yang diterapkan untuk menjaga keamanan data secara berkelanjutan, dan istilah yang sering digunakan adalah “modern cryptography.”

Modern Kriptografi

  1. Authentication Autentikasi adalah suatu proses di mana pengirim dan penerima dapat mengidentifikasi sumber data yang digunakan oleh masing-masing pihak.
  2. Confidentiality Confidentiality adalah karakteristik informasi yang terlindungi, di mana jika ada pihak atau pengguna yang mengaksesnya, sistem tidak dapat memprosesnya atau terkendala oleh hak akses atau wewenang.
  3. Integrity Integritas adalah sifat di mana pengirim dan penerima tidak dapat mengubah data tanpa sepengetahuan kedua belah pihak yang terlibat.
  4. Non-Repudiation Non-repudiation adalah kondisi di mana pengirim dan penerima tidak dapat menyangkal atau menghentikan niatnya untuk mengubah atau membuat informasi tertentu.

//MUT

Referensi:

Apa itu Kriptografi, Mengenal Kriptografi : Definisi, Tujuan dan Jenis-jenisnya, Kriptografi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *