Inode di Linux

Nomor Inode adalah nomor unik yang ada untuk semua file di Linux dan semua sistem tipe Unix.

Ketika sebuah file dibuat di sistem, sebuah nama file dan nomor Inode ditetapkan untuknya.

Secara umum, untuk mengakses sebuah file, pengguna menggunakan nama file tetapi secara internal nama file pertama kali dipetakan dengan nomor Inode yang sesuai yang disimpan dalam tabel.

Catatan: Inode tidak mengandung nama file. Alasan untuk ini adalah untuk mempertahankan tautan keras (hard-links) untuk file. Ketika semua informasi lainnya dipisahkan dari nama file, maka kita bisa memiliki berbagai nama file yang menunjuk ke Inode yang sama.

Isi Inode

Inode adalah struktur data yang berisi metadata tentang file.

Berikut adalah isi yang disimpan dalam Inode dari sebuah file:

  • ID Pengguna dari file
  • ID Grup dari file
  • ID Perangkat
  • Ukuran file
  • Tanggal pembuatan
  • Izin
  • Pemilik file
  • Bendera perlindungan file
  • Penghitung tautan untuk menentukan jumlah tautan keras

Contoh:

bashSalin kodels -ld new1

Lihat snapshot di atas, ini menunjukkan beberapa isi dari Inode.

Tabel Inode

Tabel Inode berisi semua Inode dan dibuat ketika sistem file dibuat. Perintah df -i dapat digunakan untuk memeriksa berapa banyak inode yang masih bebas dan tidak digunakan dalam sistem file.

bashSalin kodedf -i

Lihat snapshot di atas, perintah “df -i” menunjukkan penggunaan beberapa sistem file.

Nomor Inode

Setiap Inode memiliki nomor unik dan nomor Inode dapat dilihat dengan bantuan perintah ls -li.

bashSalin kodels -li

Lihat snapshot di atas, Direktori Disk1 memiliki tiga file dan setiap file memiliki nomor Inode yang berbeda.

Catatan: Inode tidak mengandung konten file, melainkan memiliki pointer ke data tersebut.

ref: [1]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *