DNS dan DHCP dalam Jaringan Komputer: Fungsi, Cara Kerja, dan Implementasi

1. Pendahuluan

Dalam jaringan komputer modern, dua layanan penting yang membuat konektivitas menjadi efisien dan mudah bagi pengguna adalah DNS (Domain Name System) dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Keduanya bekerja di balik layar dan bertanggung jawab atas hal-hal mendasar seperti menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP (DNS), serta secara otomatis memberikan alamat IP dan konfigurasi jaringan kepada perangkat yang terhubung (DHCP).

Tanpa DNS, pengguna harus mengingat alamat IP untuk setiap situs web yang ingin diakses, dan tanpa DHCP, setiap perangkat dalam jaringan harus dikonfigurasi secara manual. Artikel ini akan membahas peran DNS dan DHCP secara mendalam, termasuk cara kerja, komponen penting, studi kasus, dan implementasi di jaringan kecil hingga enterprise.


2. Domain Name System (DNS)

2.1 Pengertian DNS

DNS adalah sistem yang digunakan untuk menterjemahkan nama domain seperti www.google.com menjadi alamat IP seperti 142.250.190.36. Sistem ini memungkinkan pengguna menggunakan nama yang mudah diingat daripada angka IP yang sulit.

2.2 Cara Kerja DNS

Proses pencarian DNS terdiri dari langkah-langkah berikut:

  1. Client Request: Pengguna mengetikkan nama domain di browser.
  2. DNS Resolver: Sistem operasi mengirimkan permintaan ke resolver DNS lokal.
  3. Query Recursive: Resolver akan menanyakan ke root server, lalu ke TLD server (seperti .com), kemudian ke authoritative DNS server.
  4. Response: Resolver menerima alamat IP dan mengirimkannya ke browser.
  5. Caching: DNS resolver dan browser akan menyimpan hasil untuk permintaan selanjutnya.

2.3 Struktur Hirarki DNS

DNS memiliki struktur hirarki:

  • Root: Titik awal pencarian (diwakili oleh “.”)
  • Top Level Domain (TLD): seperti .com, .org, .id
  • Second Level Domain: seperti google, openai
  • Subdomain: seperti mail.google.com

2.4 Komponen DNS

KomponenFungsi
ResolverKlien yang meminta pencarian DNS
Root ServerServer yang menyimpan alamat TLD
TLD ServerServer yang menyimpan domain untuk TLD
Authoritative DNSMemberikan jawaban final untuk domain tertentu

3. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

3.1 Pengertian DHCP

DHCP adalah protokol jaringan yang digunakan untuk secara otomatis memberikan alamat IP dan informasi konfigurasi jaringan lainnya kepada perangkat (host) yang baru terhubung.

3.2 Fungsi Utama DHCP

  • Memberikan alamat IP dinamis
  • Mengatur subnet mask, gateway, DNS server
  • Menghindari konflik IP karena sistem terpusat
  • Mempermudah manajemen jaringan besar

3.3 Cara Kerja DHCP (DORA)

DHCP bekerja melalui proses DORA:

  1. Discover: Klien mengirimkan broadcast mencari DHCP server.
  2. Offer: Server merespon dengan penawaran alamat IP.
  3. Request: Klien meminta alamat IP yang ditawarkan.
  4. Acknowledge: Server memberikan konfirmasi dan mengikat IP ke perangkat.

4. Perbandingan DNS dan DHCP

AspekDNSDHCP
FungsiMenerjemahkan nama domain ke IPMemberikan alamat IP ke klien
ProtokolUDP port 53 (kadang TCP)UDP port 67 (server) & 68 (klien)
Tipe OperasiLookup/PencarianKonfigurasi Otomatis
KeamananRentan spoofing (perlu DNSSEC)Rentan rogue server (perlu otentikasi)
ImplementasiDNS publik (Google DNS, Cloudflare)DHCP lokal di router/server perusahaan

5. Studi Kasus Implementasi

5.1 Jaringan Rumah

  • DNS: Router biasanya diarahkan ke DNS dari ISP, Google (8.8.8.8), atau Cloudflare (1.1.1.1)
  • DHCP: Router bertindak sebagai server DHCP, memberikan IP ke HP, laptop, printer

5.2 Perkantoran Skala Menengah

  • Server DHCP disediakan oleh Windows Server/Linux Server
  • IP dibagi berdasarkan range per divisi
  • DNS internal digunakan untuk memetakan nama server lokal

5.3 Kampus dan Universitas

  • DHCP digunakan untuk lab, ruang kelas, dan Wi-Fi
  • DNS internal + eksternal dikombinasikan
  • IP static digunakan untuk server penting (printer, CCTV)

6. Keamanan DNS dan DHCP

6.1 Ancaman pada DNS

  • DNS Spoofing: Memalsukan jawaban DNS untuk mengarahkan ke situs palsu
  • DNS Amplification Attack: Digunakan dalam serangan DDoS
  • Solusi: Implementasi DNSSEC, filtering domain, logging

6.2 Ancaman pada DHCP

  • Rogue DHCP Server: Perangkat tak sah memberikan IP yang salah
  • IP Exhaustion: Seseorang menghubungkan banyak perangkat dan menghabiskan IP
  • Solusi: DHCP snooping, VLAN isolasi, IP reservation

7. Teknologi Terkait dan Modernisasi

7.1 DNS over HTTPS (DoH) dan DNS over TLS (DoT)

Teknologi baru untuk mengenkripsi permintaan DNS, meningkatkan privasi pengguna.

7.2 DHCPv6

Versi DHCP untuk IPv6, memungkinkan pengaturan alamat IP tanpa manual konfigurasi atau SLAAC.

7.3 Integrasi DNS/DHCP di Data Center

Perusahaan menggunakan sistem seperti Infoblox untuk mengelola DHCP dan DNS terpusat dengan logging dan otentikasi.


8. Alat dan Software Populer

FungsiSoftware Umum Digunakan
DNS ServerBIND (Linux), Microsoft DNS Server
DHCP ServerISC DHCP, Windows DHCP Server
MonitoringWireshark, SolarWinds, Zabbix

9. Kesimpulan

DNS dan DHCP adalah dua pilar penting dalam pengoperasian jaringan komputer modern. DNS memudahkan pengguna untuk mengakses layanan melalui nama domain yang mudah diingat, sementara DHCP menyederhanakan konfigurasi alamat IP pada perangkat jaringan.

Dengan peningkatan jumlah perangkat yang terkoneksi dan kebutuhan akan fleksibilitas serta keamanan jaringan, DNS dan DHCP terus berkembang dan beradaptasi. Implementasi yang benar dan aman dari kedua layanan ini akan sangat menentukan kestabilan dan kehandalan sebuah sistem jaringan, baik skala kecil maupun besar.


Referensi

[1] B. A. Forouzan, Data Communications and Networking, 5th ed., McGraw-Hill, 2012.

[2] W. Stallings, Data and Computer Communications, 10th ed., Pearson, 2013.

[3] P. Mockapetris, “Domain Names – Implementation and Specification,” IETF RFC 1035, 1987.

[4] R. Droms, “Dynamic Host Configuration Protocol,” IETF RFC 2131, 1997.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *