Cyber Crime

Pengertian Cyber Crime

Cyber crime atau kejahatan siber adalah tindak kejahatan yang memanfaatkan teknologi komputer dan jaringan internet untuk melakukan peretasan, pencurian, penipuan, penyebaran virus, dan tindak kriminal digital lainnya. 

Menurut data yang dikumpulkan oleh comparitech.com, terdapat 153 juta malware baru pada tahun 2021 dan 93,6% di antaranya mampu merubah kode penyusunnya, sehingga susah untuk dideteksi. Selain itu, lebih dari 50% komputer yang sudah pernah terkena peretasan, berpeluang untuk terkena peretasan lagi pada tahun yang sama. 

Jenis-Jenis Cyber Crime

Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan internet, berkembang pula cara pelaku kriminal untuk mencuri data perusahaan maupun individu. Maka dari itu, tidak heran jika saat ini pengamanan siber data-data bisnis harus dijaga dengan teknologi terbaru.

Sebelum Anda merumuskan teknologi apa yang cocok untuk mengamankan data perusahaan, Anda, berikut ini jenis-jenis cyber crime yang harus Anda ketahui:

1. Phishing

Phishing adalah tindakan penipuan online yang bertujuan untuk memancing Anda untuk membocorkan data-data pribadi, seperti nomor kartu kredit, kode OTP dan lain sebagainya. Pelaku tindak kejahatan ini biasanya menggunakan situs palsu yang menyerupai sebuah institusi untuk mencuri identitas Anda. 

2. Serangan ransomware

Ransomware adalah jenis malware yang dapat menyerang gawai seseorang dan membuat orang tersebut tidak bisa mengakses gawainya sampai dia membayar sejumlah uang yang diinginkan oleh pengirim malware tersebut. Tentu hal ini sangat merugikan pengguna internet, sebab ini artinya data-data penting yang mereka simpan di gawai tersebut terancam hilang atau diperjualbelikan.

3. Carding

Carding adalah kejahatan siber yang memanfaatkan data kartu kredit orang lain untuk bertransaksi. Data kartu kredit tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, misalnya meretas situs tempat Anda menggunakan nomor kartu kredit untuk berlangganan dan menanamkan hardware khusus di balik mesin EDC yang Anda gunakan untuk membayar di supermarket. Hardware khusus ini digunakan untuk merekam data kartu yang telah Anda gesek dan mengirimkannya kepada oknum penipu terkait. 

4. Cracking

Cracking adalah sebuah tindak kejahatan berupa cyber intrusion yang dilakukan dengan masuk ke dalam sistem sebuah komputer atau software dengan cara menghapus sistem keamanan software atau komputer tersebut. Tujuan dari cracker atau pelaku tindak pidana cracking ada berbagai macam, mulai dari menanamkan malware, mencuri data, hingga membuat software bajakan. 

5. OTP Fraud

One-time password atau OTP adalah serangkaian kode sekali pakai yang dikirimkan oleh sistem ke nomor handphone atau email yang terdaftar di sistem tersebut. Tujuan dari pengiriman kode OTP ini adalah untuk pengamanan ganda. Namun sayangnya, saat ini banyak juga penipu yang menggunakan kode ini untuk melakukan tindak kejahatan. 

Dampak Cyber Crime

Dampak terbesar akibat cyber crime, khususnya peretasan data perusahaan adalah penurunan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Apabila kepercayaan masyarakat menurun, bukan tidak mungkin mereka akan melakukan aksi tambahan, seperti menghapus aplikasi dari handphone mereka, atau berhenti berlangganan produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. 

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky sebagaimana diberitakan oleh Liputan6.com, sebanyak 29% perusahaan yang menjadi objek penelitian lembaga tersebut, mengalami kesusahan untuk mendapatkan pelanggan baru pasca sistemnya diretas. Pada akhirnya, pendapatan perusahaan akan mengalami penurunan.

Contoh Kasus Cyber Crime di Indonesia

Salah satu contoh kasus cyber crime yang sempat ramai diperbincangkan pada tahun 2020 lalu adalah kasus bocornya 91 juta data pengguna Tokopedia. Kasus ini diawali dengan cuitan akun @underthebreach di Twitter yang mengklaim bahwasanya 91 juta data pengguna aplikasi e-commerce tersebut sedang dijual di black market bernama RaidForums. 

Adapun data yang diperjualbelikan tersebut adalah User ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone dan password dari pengguna aplikasi tersebut. Tak pelak hal ini berakibat pada penurunan kepercayaan masyarakat terhadap aplikasi tersebut. 

Cara Mencegah dan Mengatasi Cyber Crime

Ada banyak cara dalam cyber security yang bisa dilakukan untuk meminimalisir cyber crime. Berikut ini diantaranya:

  1. Mengedukasi karyawan mengenai tata cara pencegahan cyber crime. Pasalnya, dalam beberapa kasus di atas, ketika satu gawai milik karyawan terkena peretasan, gawai milik karyawan lain juga akan diretas. 
  2. Tidak memencet sembarang link atau tautan. 
  3. Memperbaharui password secara berkala. 
  4. Memasang perangkat lunak antivirus, anti malware dan sejenisnya di gawai komputer perusahaan.
  5. Menggunakan secure socket layer (SSL) untuk tambahan keamanan pada situs perusahaan Anda. 

//AZS

referensi : [1][2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *