Azure Content Delivery Network
Azure CDN meng-cache konten web di lokasi yang strategis untuk memberikan throughput maksimum dalam mengirimkan konten kepada pengguna. Untuk menjelaskan lebih baik, mari kita ambil contoh.
Azure Content Delivery Network
Misalkan kita memiliki jumlah konten video yang besar yang berada di Australia, tetapi pengguna utama dari konten tersebut berada di Amerika Serikat, dan jika salah satu pengguna dari India mencoba mengakses konten dari Australia. Maka mereka akan mengalami beberapa latency karena jarak antara Australia dan India. Dalam skenario tersebut, kita dapat menggunakan content delivery network untuk mengurangi latency tersebut.
Produk CDN
Ada beberapa jenis produk yang tersedia oleh Azure, dan ada dua penyedia pihak ketiga lainnya yang menyediakan produk CDN dalam kemitraan dengan Microsoft.
- Azure CDN Standard dari Microsoft (Pratinjau)
- Azure CDN Standard dari Akamai
- Azure CDN Standard dari Verizon
- Azure CDN Premium dari Verizon
Fitur Content Delivery Network (CDN)
Berikut adalah fitur-fitur dasar dari Azure CDN:
- Dynamic site acceleration: Kemampuan untuk mengirimkan konten web dinamis dengan latensi minimum. Ini dicapai dengan menggunakan berbagai teknik seperti optimasi rute untuk menghindari titik-titik kepadatan, optimasi TCP, dll.
- Dukungan HTTPS: Ini memberikan dukungan HTTPS untuk konten web yang aman.
- Query string caching: Berdasarkan caching string query, kita dapat juga melakukan caching konten di lokasi CDN.
- Geo-Filtering: Kita dapat menerapkan beberapa geo-filtering jika kita ingin konten tertentu difilter untuk suatu wilayah geografis tertentu.
- Azure diagnostics logs: Ini menyediakan fasilitas catatan diagnosa.
Konfigurasi CDN
Ketika kita mulai menggunakan CDN, hal pertama yang akan kita buat adalah profil CDN. Ini adalah kumpulan endpoint CDN, dan secara default, dapat berisi hingga 10 endpoint CDN. Ketika kita membuat profil CDN, kita akan menentukan jenis produk yang ingin kita gunakan. Misalnya, CDN premium dari Verizon atau CDN standard dari Microsoft, dll. Kedua, kita akan membuat endpoint CDN. Ketika kita membuat endpoint CDN, kita akan menentukan nama, dan juga tipe origin yang kita konfigurasi CDN ini untuk apa. Itu bisa berupa Azure storage, cloud storage, web app, atau origin kustom. Terakhir, kita akan menentukan jalur Origin di mana video atau konten web ini berada dan juga protokol origin. Setelah kita membuat endpoint CDN, kita akan mendapatkan endpoint yang akan menjadi nama apa pun yang kita berikan, misalnya “contoh.net.”
Cara Mengontrol Bagaimana File Dicache
- Aturan caching
- Aturan caching global
- Aturan caching kustom
- Menghapus asset yang dicache
- Memuat awal asset pada endpoint Azure CDN
//TC