Software Virtualization
Mengelola aplikasi dan distribusi menjadi tugas khas bagi departemen TI. Mekanisme instalasi berbeda dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Beberapa program memerlukan aplikasi bantu atau kerangka kerja tertentu dan aplikasi-aplikasi ini dapat bertabrakan dengan aplikasi yang sudah ada. Virtualisasi perangkat lunak mirip dengan virtualisasi tetapi mampu mengabstraksi prosedur instalasi perangkat lunak dan membuat instalasi perangkat lunak virtual. Perangkat lunak yang divirtualisasikan adalah aplikasi yang akan “diinstal” ke dalam unitnya sendiri yang terisolasi. Contoh dari virtualisasi perangkat lunak adalah perangkat lunak VMware, virtual box, dll. Pada halaman berikutnya, kita akan melihat bagaimana cara menginstal sistem operasi Linux dan Windows pada aplikasi VMware. Keuntungan dari Virtualisasi Perangkat Lunak 1) Penyebaran Klien Menjadi Lebih Mudah: Menyalin file ke workstation atau menghubungkan file di jaringan maka kita dapat dengan mudah menginstal perangkat lunak virtual. 2) Mudah untuk dikelola: Mengelola pembaruan menjadi tugas yang lebih sederhana. Anda hanya perlu memperbarui di satu tempat dan mendistribusikan aplikasi virtual yang diperbarui ke semua klien. 3) Migrasi Perangkat Lunak: Tanpa virtualisasi perangkat lunak, beralih dari satu platform perangkat lunak ke platform lain membutuhkan banyak waktu untuk implementasi dan berdampak pada sistem pengguna akhir. Dengan bantuan lingkungan perangkat lunak yang divirtualisasikan, migrasi tersebut menjadi lebih mudah. //AZS referensi : [1][2]