Scalling

Mei
28

Scalling in Cloud Computing: Pertumbuhan dan Efisiensi

Dalam komputasi awan, scalling atau skalabilitas sumber daya merujuk kepada kemampuan menambah atau mengurangi sumber daya Teknologi Informasi (TI) sesuai dengan kebutuhan yang dinamis. Skalabilitas ini adalah salah satu ciri khas komputasi awan dan menjadi pendorong utama popularitasnya yang meledak di kalangan dunia usaha. Kapasitas penyimpanan data, daya pemrosesan, dan jaringan semuanya dapat ditingkatkan dengan menggunakan infrastruktur komputasi awan yang ada. Penskalaan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, biasanya tanpa gangguan atau waktu henti. Berbeda dengan infrastruktur fisik lokal pada masa lampau, dimana penskalaan ke atas (up-scaling) memerlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan biaya yang selangit, penyedia layanan awan pihak ketiga telah memiliki seluruh infrastruktur yang lengkap. Ini adalah salah satu fitur paling populer dan bermanfaat dari komputasi awan, karena bisnis dapat tumbuh atau menyusut untuk memenuhi permintaan tergantung pada musim, proyek, pengembangan, dan lain sebagainya. Dengan menerapkan penskalaan awan, kita memungkinkan sumber daya kita untuk tumbuh seiring dengan pertumbuhan lalu lintas atau organisasi, dan sebaliknya. Ada beberapa cara utama untuk melakukan penskalaan ke awan: Penskalaan di Awan Ketika kita memindahkan penskalaan ke awan, kita mengalami sejumlah besar fleksibilitas yang menghemat uang dan waktu bagi bisnis. Ketika permintaan melonjak, mudah untuk menskalakan ke atas untuk mengakomodasi beban baru. Saat keadaan menjadi normal kembali, kita dapat menskalakan ke bawah. Ini sangat penting karena komputasi awan menggunakan model bayar sesuai penggunaan (pay-as-you-go). Biasanya, para profesional memperkirakan kebutuhan kapasitas maksimum mereka dan membeli semuanya di muka. Jika mereka melebih-lebihkan, mereka membayar untuk sumber daya yang tidak digunakan. Jika mereka meremehkan, mereka tidak memiliki layanan dan sumber daya yang diperlukan untuk beroperasi secara efektif. Dengan penskalaan awan, bisnis mendapatkan kapasitas yang mereka butuhkan ketika mereka membutuhkannya, dan mereka hanya membayar berdasarkan penggunaan. Sifat on-demand inilah yang membuat awan begitu menarik. Kita bisa mulai dari yang kecil dan menyesuaikannya seiring berjalannya waktu. Cepat, mudah, dan kita memegang kendali. Perbedaan antara Elastisitas dan Skalabilitas Awan Fitur Elastisitas Awan Skalabilitas Awan Tujuan Digunakan untuk memenuhi lonjakan permintaan yang tiba-tiba dan singkat dalam beban kerja. Digunakan untuk memenuhi peningkatan statis dalam beban kerja. Sifat Permintaan Dinamis dan tidak terduga. Dapat diprediksi dan terencana. Waktu Respon Cepat dan otomatis. Lebih lambat dan manual. Dampak pada Infrastuktur Biasanya menggunakan sumber daya yang tidak terpakai. Menambahkan atau menghapus server. Contoh Penggunaan Menangani lonjakan lalu lintas pada situs web e-commerce selama musim liburan. Menambahkan server untuk mengakomodasi pertumbuhan basis pengguna aplikasi SaaS. drive_spreadsheetEkspor ke Spreadsheet Mengapa Awan Dapat Diskalakan? Arsitektur awan yang dapat diskalakan dimungkinkan melalui virtualisasi. Berbeda dengan mesin fisik yang sumber daya dan performanya relatif statis, mesin virtual (VM) sangat fleksibel dan dapat dengan mudah diskalakan ke atas atau ke bawah. Mereka dapat dipindahkan ke server lain atau dihosting di beberapa server sekaligus; beban kerja dan aplikasi dapat digeser ke VM yang lebih besar sesuai kebutuhan. Penyedia layanan awan pihak ketiga juga memiliki semua sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak yang sangat besar yang sudah tersedia untuk memungkinkan penskalaan cepat yang tidak dapat dicapai oleh bisnis individu secara hemat biaya sendiri. Manfaat Skalabilitas Awan Manfaat utama skalabilitas awan yang mendorong adopsi awan untuk bisnis besar dan kecil: Kapan Menggunakan Skalabilitas Awan? Bisnis yang sukses menggunakan model bisnis yang dapat diskalakan untuk berkembang pesat dan memenuhi permintaan yang berubah. Hal ini tidak berbeda dengan TI mereka. Manfaat skalabilitas awan membantu bisnis tetap gesit dan kompetitif. Skalabilitas adalah salah satu alasan utama untuk bermigrasi ke awan. Baik permintaan lalu lintas atau beban kerja meningkat secara tiba-tiba atau meningkat secara bertahap dari waktu ke waktu, solusi awan yang dapat diskalakan memungkinkan organisasi untuk merespons dengan tepat dan hemat biaya terhadap peningkatan penyimpanan dan kinerja. Bagaimana Menentukan Skalabilitas Awan Optimal? Perubahan kebutuhan bisnis atau meningkatnya permintaan sering kali mengharuskan perubahan solusi awan Anda yang dapat diskalakan. Tetapi berapa banyak penyimpanan, memori, dan daya pemrosesan yang Anda butuhkan? Apakah Anda akan menskalakan ke dalam atau ke luar? Untuk menentukan solusi ukuran yang tepat, pengujian kinerja berkelanjutan sangat penting. Administrator TI harus terus mengukur waktu respons, jumlah permintaan, beban CPU, dan penggunaan memori. Pengujian skalabilitas juga mengukur kinerja aplikasi dan kemampuannya untuk menskalakan ke atas atau ke bawah berdasarkan permintaan pengguna. Otomatisasi juga dapat membantu mengoptimalkan skalabilitas awan. Anda dapat menetapkan ambang batas penggunaan yang memicu penskalaan otomatis agar tidak memengaruhi kinerja. Anda juga dapat mempertimbangkan layanan atau alat manajemen konfigurasi pihak ketiga untuk membantu Anda mengelola kebutuhan, tujuan, dan implementasi penskalaan Anda. Kesimpulan Skalabilitas awan adalah kemampuan untuk menambah atau mengurangi sumber daya komputasi sesuai dengan permintaan. Ini adalah salah satu manfaat utama komputasi awan, karena memungkinkan bisnis untuk secara fleksibel menanggapi perubahan kebutuhan mereka. Ada tiga jenis utama penskalaan awan: penskalaan vertikal, penskalaan horizontal, dan penskalaan diagonal. Referensi: [1]

By nisaamaliaputri@student.telkomuniversity.ac.id | artikel . Cloud Computing
DETAIL