Multitenancy in Cloud computing
Multitenancy adalah jenis arsitektur perangkat lunak di mana satu perangkat lunak dapat melayani beberapa kelompok pengguna yang berbeda. Artinya, banyak pelanggan vendor cloud menggunakan sumber daya komputasi yang sama. Karena mereka berbagi sumber daya komputasi yang sama namun data setiap pelanggan Cloud tetap terpisah dan aman. Ini adalah konsep Cloud Computing yang sangat penting. Multitenancy juga merupakan host bersama di mana sumber daya yang sama dibagi di antara pelanggan berbeda dalam komputasi awan. For Example : Contoh multitenancy sama dengan cara kerja Bank. Banyak orang dapat menyimpan uang di Bank yang sama. Namun setiap aset pelanggan berbeda. Satu pelanggan tidak dapat mengakses uang dan rekening pelanggan lain, dan pelanggan yang berbeda tidak mengetahui saldo dan rincian rekening masing-masing, dll. Advantages of Multitenancy : Disadvantages of Multitenancy : Data setiap penyewa tidak dapat diakses oleh semua penyewa lain dalam infrastruktur cloud dan hanya dapat diakses dengan izin dari penyedia cloud. Di cloud pribadi, pelanggan, atau penyewa, dapat berupa individu atau grup berbeda dalam perusahaan yang sama. Di cloud publik, berbagai organisasi dapat berbagi ruang server mereka dengan aman. Sebagian besar penyedia cloud publik menggunakan model multi-tenancy, yang memungkinkan mereka menjalankan server dengan satu instance, sehingga lebih murah dan membantu menyederhanakan pembaruan. //AZS referensi : [1][2]