cara kerja iot

Internet of Things

Kemajuan teknologi dan kemudahan komunikasi pada zaman ini tidak terlepas dari peran Internet of Things (IoT). Sebuah konsep yang menghubungkan antara dunia digital dengan aktivitas manusia ini sangat memudahkan aktivitas manusia. Alat-alat komunikasi dan teknologi yang Anda gunakan saat ini merupakan gabungan dari beberapa sistem yang terhubung dengan IoT. Namun, sebenarnya apa itu IoT dan seperti apa implementasinya dalam kehidupan sehari-hari? Pengertian Internet of Things (IoT) Internet of Things adalah sebuah konsep yang terhubung dengan perangkat sebagai media komunikasi berbasis internet. Dengan adanya IoT, seorang user dapat saling terhubung dan berkomunikasi untuk melakukan aktivitas tertentu, mencari, mengolah, dan mengirimkan informasi secara otomatis. Jika membicarakan tentang IoT, konsep ini sepintas hampir serupa dengan M2M (Machine-to-Machine). Akan tetapi, sebenarnya kedua konsep ini memiliki perbedaan dari segi skala dan lingkup penggunaannya.  M2M di sini merujuk pada teknologi yang memungkinkan komunikasi antara mesin-mesin tanpa melibatkan campur tangan manusia. Dengan kata lain, M2M lebih berfokus pada sistem kerja mesin untuk menjalankan sebuah program.  Contoh paling mudah dilihat adalah pada pengoperasiannya mesin di sebuah pabrik. Di pabrik, mesin-mesin berjalan otomatis dan berkomunikasi antar-sesama mesin saja. Jadi, mereka bisa mengatur sendiri jalannya produksi tanpa perlu diintervensi oleh manusia. Sudah terlihat perbedaannya, bukan? Perlu diingat juga bahwa dalam praktiknya kedua konsep ini kerap kali digunakan secara bersamaan. Hal ini disebabkan karena tujuan dari IoT dan M2M adalah sama-sama membangun sebuah komunikasi yang terhubung secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi.  Cara Kerja IoT Pada dasarnya, IoT beroperasi dengan cara menghubungkan berbagai jenis perangkat seperti software atau hardware ke jaringan internet. Ada 3 komponen utama yang berperan penting dalam proses kerja IoT, yaitu sensor, gateway, dan cloud. Sensor yang digunakan pada konsep ini dapat berupa sensor gerakan, sensor cahaya, dan jenis sensor lainnya. Tujuan dari penggunaan komponen ini adalah untuk mengumpulkan data dari objek-objek fisik yang terhubung dengan jaringan internet. Setelah sensor berhasil mengumpulkan data tersebut, komponen gateway berfungsi untuk mentransmisikan data itu ke cloud atau internet yang terhubung. Gateway di sini juga dapat memproses serta melakukan tindakan otomatis terhadap data yang ada, seperti mematikan atau menyalakan perangkat yang terhubung. Di sini, AI dapat membantu IoT untuk mengoptimalkan fungsi perangkat. Terakhir, data yang sudah ditransmisikan tersebut kemudian dikirimkan ke server cloud. Cloud yang sudah terkoneksi dengan internet ini juga akan memberikan layanan dan aplikasi yang diperlukan untuk mengelola IoT. Dengan begitu, user bisa langsung memberikan perintah kepada sebuah perangkat untuk melakukan sesuatu dengan mengakses data dari cloud.  Keuntungan Menggunakan IoT 1. Efisiensi energi Konsep IoT bisa digunakan pada berbagai aspek hidup manusia. Mulai dari pendidikan, kesehatan, industri, hingga rumah tangga. Tujuan dari penggunaan konsep ini pada bidang-bidang tertentu salah satunya adalah untuk efisiensi energi. Hal ini lantaran IoT bisa meningkatkan efisiensi aktivitas perusahaan serta mengurangi biaya produksi dan konsumsi energi. 2. Hemat biaya Keuntungan lainnya yang diberikan oleh konsep IoT adalah bisa mengurangi biaya operasional sebuah perusahaan atau bisnis. Konsep ini juga memungkinkan adanya pemeliharaan perangkat dengan memantau dan menganalisis data secara real-time. 3. Produktivitas meningkat  Dengan adanya sistem kerja yang kompleks seperti penggunaan sensor, konsep ini akan memudahkan user untuk memberikan perintah dan melakukan aktivitas. Proses akses yang diterima dan dihasilkan oleh IoT bekerja dengan cepat dan tepat sehingga user bisa lebih praktis dalam penggunaannya.  //AZS referensi : [1][2]

DETAIL