SHA Algorithm in Cryptography

SHA (Secure Hash Algorithm) merupakan algoritma hash yang digunakan dalam kriptografi untuk menghasilkan nilai hash dari data atau pesan. Nilai hash yang dihasilkan oleh SHA adalah representasi unik dari data asli, yang digunakan untuk verifikasi integritas data dan juga dalam berbagai protokol keamanan seperti SSL/TLS, IPSec, SSH, dan S-MIME.

Pengantar SHA

SHA (Secure Hash Algorithm) adalah algoritma hashing yang digunakan dalam kriptografi untuk menghasilkan nilai hash dari data atau pesan. Data dan sertifikat dihash dengan SHA, yang merupakan versi modifikasi dari MD5. Dengan menggunakan operasi bitwise, penambahan modular, dan fungsi kompresi, algoritma hashing mengurangi data masukan menjadi bentuk yang lebih kecil dan tidak dapat dipahami. Hashing tidak dapat dipecahkan atau didekripsi, kecuali dengan serangan brute force. SHA dirancang untuk memberikan hash yang berbeda bahkan jika hanya satu karakter dalam pesan yang berubah.

Jenis-jenis SHA

Terdapat beberapa varian SHA yang sering disebut saat membahas SHA, seperti SHA-1, SHA-2 (yang mencakup SHA-256, SHA-512, SHA-224, dan SHA-384), dan SHA-3. SHA-1 menghasilkan hash digest 160-bit, sementara SHA-2 dapat menghasilkan hash digest dengan panjang bit mulai dari 256 hingga 512, memberikan hasil yang unik untuk setiap nilai. SHA-2 lebih sulit untuk dipecahkan dibandingkan dengan SHA-1 karena panjang hash digest yang lebih besar dan kurang rentan terhadap tabrakan hash.

Mengapa dan Bagaimana SHA Digunakan?

SHAs digunakan untuk memastikan integritas data, verifikasi digital, dan keamanan dalam berbagai protokol dan aplikasi seperti SSL/TLS, IPSec, SSH, dan S-MIME. Password juga dihash menggunakan SHAs agar server hanya perlu mengingat hash-nya dan bukan password sebenarnya. Hal ini mempersulit penyerang untuk mengakses password plaintext langsung. Selain itu, SHA juga digunakan sebagai penanda untuk konsistensi file.

Prospek Hashing

SHA-2 saat ini menjadi standar industri untuk algoritma hashing, meskipun SHA-3 mungkin akan menggantikannya di masa mendatang. SHA-3 dikembangkan oleh NIST pada tahun 2015, tetapi belum diadopsi sebagai standar industri karena keamanan yang masih baik dari SHA-2. SHA-3 dianggap lebih lambat daripada SHA-2 pada sisi perangkat lunak, tetapi lebih cepat pada sisi perangkat keras dan semakin cepat setiap tahunnya.

//TC

ref : [1][2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *