Pelatihan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Teknologi Saat Pandemi Covid-19 untuk DTA Al-Fitroh Bandung

Pelatihan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Teknologi Saat Pandemi Covid-19 untuk DTA Al-Fitroh Bandung

DTA Al-Fitroh merupakan Madrasah Diniyah swasta milik Suyadi. Diusianya yang sudah tidak lagi muda (42 tahun), Suyadi sendiri sekarang sedang menempuh jenjang S1 yang harus membagi waktunya dengan berjualan molen sebagai mata pencaharian dan untuk operasional DTA Al-Fitroh. DTA Al-Fitroh memiliki 7 orang guru yang digaji secara sukarelawan dari infaq bulanan para santri, berdasarkan hasil wawancara setiap guru menerima infaq rata-rata Rp. 300.000,00 – Rp. 400.000,00 setiap bulannya. Para santri DTA Al-Fitroh merupakan masyarakat golongan bawah, sehingga infaq disini bersifat sukarela tidak ada syarat nominal seperti DTA swasta maupun sekolah negeri pada umumnya. Pada awal pandemi Covid-19 yang lalu, untuk sementara DTA Al-Fitroh diliburkan dan tidak melakukan School From Home atau sekolah daring. Alasan DTA Al-Fitroh tidak melakukan School From Home atau sekolah daring adalah karena baik para santri maupun guru yang didominasi oleh masyarakat golongan bawah tidak memiliki fasilitas untuk melakukan sekolah daring seperti laptop, smartphone, bahkan kuota internet.

Akan tetapi karena hampir satu tahun pandemi belum juga usai, akhirnya para guru mencoba untuk mencari cara agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan berbagai kendala yang ada. Untuk itu peran guru sangat penting dalam mengatasi berbagai kendala yang dilakukan dalam menyampaikan materi baik daring, luring atau blended. Guru diharapkan dapat melakukan pemetaan terhadap peserta didik dan orang tua baik tentang jarak rumah, kepemilikan handphone, jaringan internet, paket internet ataupun kemampuan serta kesempatan para orang tua peserta didik untuk mendampingi anaknya dalam kegiatan pembelajaran, serta merumuskan bagaimana strategi yang harus dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak ditemukan guru yang belum menguasai Ilmu Teknologi (IT), seperti menggunakan laptop atau mengajar melalui daring (internet). Akibat kurangnya pemahaman terhadap IT, banyak ditemui guru hanya memberi buku untuk dibaca, memberikan tugas untuk dikerjakan yang penting anak-anak tetap belajar dari rumah dan tidak menganggur. Akibatnya dalam jangka panjang peserta didik mengalami kejenuhan belajar, karena mereka merasa tidak mendapat pengalaman belajar yang mengesankan.

Oleh sebab itu, kami memberikan pelatihan pengelolaan pembelajaran berbasis teknologi. Pengelolaan pembelajaran adalah suatu upaya untuk mengatur aktivitas pembelajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran untuk mensukseskan tujuan pembelajaran agar tercapai secara lebih efektif dan efisien. Proses pengelolaan pembelajaran pada masa pandemi tentu berbeda dengan sebelumnya, dimana sekarang sangat berkaitan erat dengan pemanfaatan teknologi. Selain pengelolaan pembelajaran, kami juga berbagi pengalaman tentang serba-serbi menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara daring. Setelah dilaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di DTA Al-Fitroh Bandung diharapkan guru-guru lebih melek IT, sehingga ke depannya dapat mengimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar secara daring.

Dokumentasi kegiatan juga dapat dilihat pada :

Oleh:

  1. Atik Novianti
  2. Radial Anwar
  3. Yuli Sun Hariyani