Optisystem

Bagaimana cara merancang jaringan FTTX (Fiber To The X) menggunakan perangkat lunak Optisystem?

Optisystem adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan simulasi jaringan serat optik dari sentral hingga pengguna akhir, dan juga mendukung pengukuran jaringan seperti Power Link Budget dan Rise Time Budget.

Dalam perancangan jaringan FTTX, ada beberapa poin kunci yang harus ditentukan terlebih dahulu, seperti panjang link, daya pancar di sentral, panjang gelombang yang digunakan, penggunaan penguat, jumlah sambungan kabel, dan responsivitas perangkat penerima. Setelah menentukan nilai-nilai ini, mereka digunakan sebagai tolok ukur untuk menilai kualitas jaringan.

Proses Perancangan 

Proses perancangan dimulai dengan memilih jenis jaringan FTTX yang akan dirancang, contohnya FTTH (Fiber To The Home). Dalam hal ini, metode 2-stage dipilih untuk arah downstream dengan mengacu pada teknologi GPON.

Cara 2-stage memiliki dua pendekatan: 1 stage dan 2 stage. 1 stage menggunakan splitter pasif 1:32 di posisi ODC, sedangkan 2 stage menggunakan splitter pasif 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP. 2 stage lebih sesuai untuk jaringan perumahan kelas menengah ke bawah, sementara 1 stage lebih cocok untuk wilayah VIP dan pelanggan enterprise seperti hotel atau kantor.

Penting untuk memahami arsitektur jaringan FTTX mulai dari sentral hingga pengguna. Komponen utamanya melibatkan OLT, ODF, ODC, ODP, roset, dan ONU/ONT.

Selanjutnya, konfigurasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Optisystem. Misalnya, untuk arah downstream, panjang gelombang 1490 nm digunakan, sementara untuk arah upstream, panjang gelombang 1310 nm dipilih.

Perangkat Optical Transmitter diimplementasikan sebagai pengganti OLT. Pembuatan road-map dimulai dari sentral (OLT) dan mencakup desain ODF, ODC, ODP, roset, dan ONT. Untuk setiap komponen, termasuk splitter, patch cord, dan adaptor, konfigurasinya dapat diatur melalui properties window.

Penting untuk memperhatikan kriteria dan fungsi masing-masing komponen, seperti loss splitter atau redaman pada splicing. Sambungan kabel yang memerlukan splicing diimplementasikan sebagai attenuator dengan loss tertentu.

Contoh Hasil Akhir 

Contoh hasil akhirnya adalah perangkat terminasi akhir seperti roset dan ONT, yang masing-masing diatur melalui properties window. Setelah perancangan selesai, performa jaringan dapat diperiksa menggunakan perangkat BER Analyzer atau Optical Power Meter untuk memastikan bahwa nilai BER dan Q-Factor memenuhi kriteria tertentu.

Software Pendukung 

Selain Optisystem, disarankan untuk menggunakan perangkat lunak lain seperti AutoCAD, Map Info, Garmin (Map Source), dan Google Earth untuk mendukung perancangan jaringan FTTX. 

//AZS

referensi : [1][2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *