![Keamanan IoT: Tantangan dan Solusi dalam Melindungi Perangkat Terhubung Keamanan IoT: Tantangan dan Solusi dalam Melindungi Perangkat Terhubung](https://dte.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/fi-web-mac-9-juli-2020.jpg)
Keamanan IoT: Tantangan dan Solusi dalam Melindungi Perangkat Terhubung
Apa Itu IoT?
![](https://dte.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/1_ONYIlo3Zdtk6ZerPkj0ELg.jpg)
Internet of Things (IoT) merupakan jaringan perangkat yang saling terhubung dan mampu berkomunikasi melalui internet. Dari perangkat rumah tangga seperti smart thermostat hingga sistem industri yang kompleks, IoT menawarkan kemudahan dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, dengan semua manfaat ini, muncul juga tantangan signifikan terkait keamanan yang perlu dihadapi. Artikel ini akan membahas berbagai tantangan keamanan pada IoT, mengapa hal ini penting, serta beberapa solusi yang mungkin untuk mengatasinya.
Saat ini teknologi didunia berkembang begitu cepat. Selama kurung waktu dua decade, berbagai macam perkembangan inovasi teknologi seperti smart home, smart city, smart car dan automation machine sudah diaplikasikan pada kehidupan manusia. Hal tersebut disebabkan peran dari internet sebagai media penghubung device to device dengan menggunakan komunikasi wireless. Salah satu teknologi yang lagi tren saat ini dapat menghubungkan segala sesuatu dengan memanfatkan komunikasi wireless yaitu IoT (Internet of Things). Teknologi ini memfasilitasi agar segala sesuatu dapat di kontrol dengan cepat dan mudah. IoT akan menjadi teknologi masa depan karena semua objek akan saling terhubung dan tersedia secara online sehingga dapat dengan mudah untuk berkomunikasi.
Pertumbuhan Pesat IoT
Sebelum membahas tantangan keamanan, penting untuk memahami skala pertumbuhan IoT. Menurut laporan dari berbagai sumber, jumlah perangkat IoT diperkirakan akan mencapai milyaran dalam beberapa tahun ke depan. Dengan adanya banyak perangkat yang terhubung, semakin banyak titik akses yang dapat menjadi sasaran serangan. Ini menciptakan potensi risiko yang besar jika tidak dikelola dengan baik.
Di samping kelebihan teknologi IoT karena kemudahan dan kecepatan dalam berbagi informasi. Namun, kelebihan tersebut dapat menjadi sebuah masalah jika tidak ada mekanisme yang efektif untuk melindungi informasi pribadi. Faktor keamanan menjadi kosentrasi utama dari penerapan teknologi IoT tetapi saat ini dirasa cukup sulit dikarenakan device pada IoT memilki variasi yang beragam dikarenakan diproduksi dari berbagai macam vendor yang memilki kebijakan keamanan yang berbeda-beda. Pada dasarnya dalam membangun arsitektur IoT terdiri dari tiga layer yaitu Perception layer, Network layer dan Application layer.
1. Perception Layer
Dimana perception layer memilki kemiripan seperti physical layer pada model OSI. Pada perception layer memilki beberapa jenis sensor dan aktuator seperti QR code, RFID, infrared, ZigBee, dll. Sensor tersebut menghasilkan data kemudian diproses untuk memperoleh informasi yang akan dikirimkan ke Network layer.
2. Network Layer
Layer ini bertanggung jawab untuk mentransmisikan dan melakukan routing pada data yang telah diterima dari perception layer. Device yang digunakan pada layer ini yaitu router, switches dan gateway. Device tersebutakan menjadi media penghubung antara device IoT.
3. Application Layer
Layer ini memilki peran dalam kerahasiaan, keaslian dan integritas data. Tujuan dari proses informasi akhir IoT yaitu pada layer ini. Dimana pada application layer, informasi yang diterima dapat diterapkan menjadi sebuah teknologi yang cerdas seperti smart home, smart car, smart health, dll.
Setiap layer pada IoT rentan menghadapi berbagai jenis serangan keamanan, serangan ini bisa bersifat aktif maupun pasif dan mereka dapat disebabkan dari pihak internal maupun eksternal. Pada serangan aktif serangan yang dilakukan dengan memblokir layanan jaringan sedangkan serangan pasif akan mengambil informasi data pada jaringan IoT secara diam-diam. Pada perception layer rentan terhadap ancaman keamanan di lingkungan outdoor karena memilki multi access wireless. Pada Network layer rentan terhadap serangan DoS dimana termasuk serangan pasif karena mampu memblokir jaringan. Sedangkan pada application layer masalah yang terjadi sulitnya memastikan otentikasi dan privasi. Sehingga ketika perangkat yang terhubung mengalami overhead atau kelebihan pengguna maka ini akan menyebabkan tidak tersedianya layanan jaringan.
Penggunaan teknologi IoT masih menjadi tantangan ke depannya untuk mengembangkan sebuah mekanisme identifikasi baru, hardware dan software untuk mengatasi keamanan pada IoT seperti identification, authentication, access control dan confidentiality.
Apa Itu Keamanan IoT?
Keamanan Internet of Things mengacu pada praktik, teknologi, dan proses yang digunakan untuk melindungi perangkat IoT. Karena perangkat IoT terhubung ke Internet dan sebagian besar beroperasi tanpa pengawasan manusia, perangkat ini menjadi sasaran empuk bagi peretas yang ingin mencuri data.Banyak perangkat IoT mengumpulkan dan memproses data pribadi sensitif seperti data lokasi, data kesehatan, dan aktivitas pengguna. Keamanan yang buruk dapat mengakibatkan hilangnya atau pencurian data ini. Perangkat IoT yang tidak aman dapat digunakan sebagai titik akses oleh penyerang untuk menyusup ke jaringan publik. Oleh karena itu, keamanan Internet of Things menjadi penting.
Tantangan Keamanan IoT
Tantangan keamanan IoT sangat kompleks dan beragam. Salah satu masalah utama adalah keamanan data dan privasi. Data pengguna yang dikumpulkan oleh perangkat IoT sering kali rentan terhadap pencurian karena kurangnya enkripsi yang memadai. Selain itu, autentikasi dan akses yang lemah juga menjadi masalah serius. Banyak perangkat IoT masih menggunakan kata sandi default yang mudah ditebak, dan kurangnya otentikasi dua faktor membuat sistem IoT rentan terhadap akses yang tidak sah.
Kerentanan perangkat keras dan perangkat lunak juga menjadi tantangan besar. Firmware yang jarang diperbarui membuat perangkat IoT rentan terhadap eksploitasi, sementara perangkat dengan sumber daya terbatas sering kali tidak memiliki fitur keamanan yang memadai. Selain itu, serangan siber yang semakin kompleks juga menjadi ancaman yang signifikan. Serangan DDoS dapat melumpuhkan perangkat IoT dalam jumlah besar, dan botnet seperti Mirai telah membuktikan bahwa perangkat IoT dapat digunakan untuk serangan siber masif.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan produsen, pengguna, dan pengembang teknologi. Produsen perlu meningkatkan keamanan perangkat IoT dengan menerapkan enkripsi yang kuat, autentikasi yang aman, dan pembaruan firmware yang teratur. Pengguna juga perlu meningkatkan kesadaran akan keamanan IoT dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, seperti mengubah kata sandi default dan mengaktifkan otentikasi dua faktor. Selain itu, pengembangan teknologi keamanan yang inovatif juga diperlukan untuk mengatasi serangan siber yang semakin kompleks.
Bagaimana Solusi Untuk Menghadapi Tantangannya?
Untuk melindungi perangkat IoT, beberapa langkah penting perlu diambil. Pertama, enkripsi dan keamanan data harus ditingkatkan dengan menggunakan enkripsi end-to-end untuk semua data yang dikirim dan diterima, serta menerapkan protokol keamanan seperti TLS/SSL untuk koneksi yang lebih aman. Kedua, autentikasi yang kuat sangat penting. Hindari penggunaan kata sandi default dan gunakan kombinasi yang lebih kompleks, serta implementasikan autentikasi multi-faktor (MFA) untuk meningkatkan keamanan akses.
Selain itu, memperbarui perangkat secara berkala juga krusial. Pastikan firmware dan perangkat lunak diperbarui secara teratur, dan gunakan sistem pembaruan otomatis untuk mengatasi kerentanan keamanan. Keamanan jaringan juga perlu diperhatikan dengan menggunakan firewall dan sistem deteksi intrusi (IDS) untuk mencegah akses tidak sah, serta memisahkan jaringan IoT dari jaringan utama untuk mengurangi risiko serangan. Terakhir, edukasi dan kesadaran pengguna juga penting. Pengguna harus memahami risiko keamanan perangkat IoT dan cara melindunginya, serta mendapatkan sosialisasi mengenai praktik terbaik dalam menjaga keamanan perangkat.
Referensi: