IOT PLATFORM 

IOT PLATFORM 

5.3 Dasar Teori 

5.3.1 Node Mcu 

NodeMCU adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis ESP8266 (atau versi  lebih baru seperti ESP32) yang digunakan untuk proyek-proyek Internet of Things (IoT). 

Kegunaan NodeMCU: 

• Membuat smart home (rumah pintar) 

• Monitoring suhu dan kelembaban secara online 

• Otomatisasi berbasis sensor 

• Proyek-proyek IoT lainnya yang terhubung ke internet atau jaringan lokal 

5.3.2 IoT Platform 

Gambar 1. IoT Platform 

Platform IoT adalah teknologi multi-lapisan yang memungkinkan penyediaan,  pengelolaan, dan otomatisasi langsung perangkat yang terhubung dalam cangkupan  Internet of Things. Untuk developer, platform IoT menyediakan aplikasi untuk perangkat  yang terhubung serta menjaga skalabilitas dan kompabilitas lintas perangkat. Setiap  perangkat IoT memungkinkan untuk terhubung ke perangkat IoT lain dan aplikasi untuk  menersukan informasi menggunakan protokol internet standar. Platform IoT menghubungkan data ke sistem sensor dan memberikan wawasan menggunakan aplikasi  back-end untuk menciptakan kesan banyaknya data yang dikembangkan oleh banyak  sensor. 

5.3.3 Fungsi IoT Platform 

Fungsi IoT menjalankan fungsi sebagai middleware yang berfungsi sebagai  mediator anatar Perangkat keras dan lapisan aplikasi. Tugas utamanya mencakup  pengumpulan data dari perangkat melalui berbagai protokol dan topologi jaringan,  konfigurasi dan kontrol perangkat jarak jauh, manajemen perangkat, dan pembaruan  firmare over-the-over. 

Ada beberapa kriteria penting lainnya yang membedakan platform IoT antara satu sama  Lain seperti: 

1. Scalable (cloud native) 

Platform IoT canggih memastikan skalabilitas elastis di sejmlah titik akhir yang  mungkin dibutuhkan klien. Kemampuan ini diterima begitu saja untuk penggunaan  cloud publik, tetapi harus secara khusus diuji dalam hal penyebaran di tempat,  termasuk kemampuan penyeimbangan beban platform untuk kinerja maksimal server.

2. Customizable 

Customizable pada platform IoT merujuk pada kemampuan untuk mengonfigurasi dan menyesuaikan berbagai fitur dan fungsi platform sesuai dengan kebutuhan  pengguna atau pengembang. Dengan kata lain, platform IoT yang dapat disesuaikan  memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan berbagai aspek seperti protokol  komunikasi, integrasi dengan perangkat keras dan perangkat lunak lainnya, antarmuka pengguna, serta kemampuan analisis data. 

3. Secure 

Keamanan data melindungi data yang dikirimkan antara perangkat IoT dan server  dengan menggunakan teknologi enkripsi yang kuat. Autentikasi memastikan bahwa  hanya perangkat yang sah yang diizinkan untuk terhubung ke platform IoT dan bahwa  hanya pengguna yang sah yang memiliki akses yang tepat. Otorisasi mengatur hak  akses untuk pengguna dan perangkat, sehingga hanya pengguna yang memiliki izin  yang memadai yang dapat mengakses data atau mengontrol perangkat.

5.3.4 Jenis-Jenis Platform IoT 

a. Antares 

Antares, merupakan sebuah platform IoT besutan dari PT. Teklom Indonesia yang  telah mulai dikembangan dan diuji dengan ketat pada tahun 2016 hingga akhirnya dapat  kita gunakan saat ini sebagai API gateway untuk pengembangan perangkat berbasis IoT  (Widiyaman, 2022). Antares juga telah mendapat sertifikasi global untuk platform IoT di  ajang OneM2M Ceremony Award, sehingga menjadikan paltfrom ini diakui oleh badan  standar teknologi informasi dunia. 

1. Fitur Selain karena platform ini berasal dari indonesia, antares memberikan beberapa  fitur yang dapat kalian nikmati, diantaranya adalah sebagai berikut : 

a. Aman, Seluruh komunikasi ditransmisikan di jalur yang telah dienkripsi.  Segalanya diatur agar sangat handal, aman, dan tagguh di atas Securetransport  Layer. 

b.Handal, Antares menjamin akan memenej infrastruktur selama 24/7. Jadi kita  cukup fokus pada ide perangkat IoT yang akan kita bangun. 

c. BeragamPerangkat, Antares medukung berbagai macam perangkat seperti Arduino,  ESP8266, Android, Raspberry Pi, dll dan berbagai macam bahasa pemrograman. d. Open API, Kita tidak hanya bisa mengontrol aplikasi melalu dashboard, namun juga  menggunakan API yang disediakan oleh antares. 

2. Protokol Selain itu ada satu hal lagi yang cukup menarik dari Antares ini, yaitu  dukungan protokol komunikasi. Antares menyediakan 3 protokol yang dapat kita  gunakan untuk pengembangan IoT kita diantaranya adalah sebagai berikut : a. HTTP 

b. MQTT 

c. COAP 

Dengan begini kita dapat menggunakan protokol yang sesuai dengan kebutuhan  kita pada saat melakukan pengembangan perangkat, karena mungkin setiap  pengembang memiliki selera tersendiri dengan jalur komunikasi yang digunakan.

3. Akses Data Untuk akses datanya sendiri antares memberikan dua pilihan, yaitu Free  dan Juga Extra. Dimana untuk yang free kita bisa megakses API sebanyak  10.000/hari dengan gratis, sedangkan untuk Extra harus membayar Rp. 0.1/akses jika  sudah melebihi 10.000. Dan masih banyak fitur lainnya, detailnya kalian dapat lihat  pada gambar berikut : 

b. Thingsboard 

Thingsboard adalah platform IoT open-source yang memungkinkan pengembangan,  manajemen proyek IoT yang cepat. Tujuan lainnya adalah untuk menyediakan solusi  cloud IoT out of the box atau di tempat yang memungkinkan penginsfrastruktur pada  server untuk aplikasi IoT 

c. KAA 

Kaa adlah teknologi middleware IoT yang berlalu untuk semua skala pengembangan IoT  perusahaan. Ini menyediakan berbagai fitur yang memungkinkan pengembangan  membangun aplikasi canggih untuk SMART PRODUCT, mengelola ekosistem perangkat  secara fleksibel, mengatur pemrosesan data

d. Google Cloud IoT Core 

Google cloud internet of things core adalah layanan yang dikelola sepenuhnya untuk  menghubungkan dan mengelola perangkat IoT dengan aman, dari beberapa hingga jutaan  data. 

e. AWS IoT 

AWS IoT adalah platform IoT yang menyediakan sekumpulan layanan-layanan berbasis  cloud computing oleh amazon sejak tahun 2002. AWS IoT memvisualkan data dengan  cara lebih efektif yaitu dengan bagan yang menyajikan : Key performance indicators  (KPI), relationships, Comparisons, Distributions, and Compositions

5.3.5 NodeMCU dan ESP32 dalam IoT

NodeMCU adalah papan pengembangan berbasis mikrokontroler ESP8266 yang dilengkapi dengan modul WiFi, sehingga sangat populer untuk proyek-proyek IoT karena kemudahan pemrogramannya menggunakan bahasa Lua dan Arduino IDE. Sedangkan ESP32 adalah versi pengembangan dari ESP8266 yang memiliki fitur lebih lengkap, termasuk konektivitas WiFi dan Bluetooth, serta performa lebih tinggi.

Perbedaan utama NodeMCU (ESP8266) dan ESP32:

FiturNodeMCU (ESP8266)ESP32
ProsesorSingle-core 80 MHzDual-core 240 MHz
WiFiYaWiFi + Bluetooth
Pin I/OSekitar 11 GPIOHingga 36 GPIO
Memori RAMLebih kecilLebih besar
Fitur tambahanADC, DAC, Touch sensor, PWM
Konsumsi dayaLebih rendahLebih tinggi

5.3.6 Protokol Komunikasi dalam IoT

Agar perangkat IoT dapat saling berkomunikasi dan mengirim data ke platform IoT secara efektif, digunakan protokol komunikasi tertentu. Beberapa protokol utama yang sering digunakan dalam IoT adalah:

  • MQTT (Message Queuing Telemetry Transport)
    Protokol ringan yang menggunakan model publish-subscribe, cocok untuk perangkat dengan sumber daya terbatas dan jaringan tidak stabil. Banyak digunakan di platform seperti Blynk, Thingsboard, dan AWS IoT.
  • HTTP/HTTPS
    Protokol standar web yang banyak digunakan, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan komunikasi satu arah atau polling data secara berkala.
  • CoAP (Constrained Application Protocol)
    Protokol yang didesain khusus untuk perangkat dengan sumber daya sangat terbatas, berjalan di atas UDP sehingga lebih efisien.
  • WebSocket
    Protokol yang memungkinkan komunikasi dua arah secara real-time, digunakan untuk aplikasi yang memerlukan update data cepat dan interaktif.

5.3.7 Keamanan dan Privasi pada Platform IoT

Keamanan menjadi aspek sangat penting dalam pengembangan IoT, terutama saat perangkat terhubung dengan internet. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

  • Autentikasi dan Otorisasi
    Menggunakan metode seperti token atau sertifikat digital untuk memastikan hanya pengguna dan perangkat yang berhak dapat mengakses sistem.
  • Enkripsi Data
    Semua data yang dikirim antar perangkat dan server harus dienkripsi dengan protokol seperti TLS/SSL agar tidak mudah disadap atau dimanipulasi.
  • Update Firmware Over-The-Air (OTA)
    Kemampuan untuk memperbarui perangkat lunak perangkat secara remote guna memperbaiki bug dan menutup celah keamanan.
  • Segmentasi Jaringan
    Memisahkan jaringan IoT dengan jaringan utama agar jika terjadi serangan, dampaknya tidak menyebar luas.

5.3.8 Contoh Implementasi Penggunaan NodeMCU dan Platform IoT

  • Smart Home System:
    Menggunakan NodeMCU yang terhubung ke platform IoT seperti Blynk atau Thingsboard untuk mengendalikan lampu, kipas angin, dan perangkat lain melalui smartphone.
  • Monitoring Lingkungan:
    Menggunakan sensor suhu dan kelembaban yang terhubung ke NodeMCU untuk mengirim data ke platform IoT sehingga bisa dimonitor secara real-time dan data tersimpan di cloud.
  • Otomatisasi dan Notifikasi:
    Mengatur sistem agar secara otomatis menyalakan atau mematikan perangkat tertentu berdasarkan kondisi sensor, serta mengirim notifikasi ke smartphone.

5.3.9 Kelebihan dan Kekurangan Platform IoT Populer

PlatformKelebihanKekurangan
AntaresPlatform Indonesia, API open, amanFitur terbatas pada versi gratis
ThingsBoardOpen-source, dapat self-hostingMemerlukan setup server sendiri
KaaMiddleware fleksibel untuk enterpriseKompleks untuk pengguna pemula
Google Cloud IoT CoreScalable, aman, integrasi GoogleBerbayar, kompleks bagi pemula
AWS IoTFitur lengkap, skalabilitas tinggiBiaya mahal, kurva belajar tinggi

5.3.10 Arsitektur Sistem IoT

Arsitektur IoT biasanya terdiri dari beberapa lapisan yang saling berinteraksi untuk menjalankan sistem secara efektif. Lapisan-lapisan utama meliputi:

  • Lapisan Perangkat (Perception Layer)
    Meliputi sensor dan aktuator yang berfungsi mengumpulkan data fisik (suhu, kelembapan, cahaya, gerakan) dan menjalankan aksi.
  • Lapisan Jaringan (Network Layer)
    Bertugas mengirimkan data dari perangkat ke server atau cloud menggunakan protokol komunikasi (WiFi, LTE, Zigbee, Bluetooth, dll).
  • Lapisan Platform/Processing (Middleware Layer)
    Tempat penyimpanan, pengolahan, dan analisis data yang diterima dari perangkat. Platform IoT seperti ThingsBoard, Antares, AWS IoT berperan di lapisan ini.
  • Lapisan Aplikasi (Application Layer)
    Berisi aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna, seperti dashboard monitoring, aplikasi mobile, sistem kontrol, dan notifikasi.
  • Lapisan Keamanan (Security Layer)
    Meliputi protokol dan mekanisme untuk menjaga keamanan data dan perangkat IoT di semua lapisan.

5.3.11 Manfaat Penggunaan Platform IoT dalam Pengembangan Sistem

  • Mempercepat Pengembangan
    Platform IoT menyediakan API dan layanan yang memudahkan developer untuk fokus pada logika bisnis tanpa perlu membangun infrastruktur dari nol.
  • Pengelolaan Perangkat Terpusat
    Memungkinkan manajemen ribuan perangkat secara efisien, termasuk konfigurasi, pemantauan, dan pembaruan firmware.
  • Skalabilitas Mudah
    Dapat dengan mudah menambah perangkat dan pengguna tanpa mengubah arsitektur secara besar-besaran.
  • Integrasi Data dan Analisis
    Memungkinkan integrasi data dari berbagai sumber dan melakukan analisis real-time untuk pengambilan keputusan lebih cepat.

5.3.12 Contoh Kasus Penggunaan IoT Platform

  • Smart Agriculture
    Menggunakan sensor tanah, kelembapan, dan cuaca yang terhubung ke platform IoT untuk memonitor dan mengendalikan irigasi secara otomatis.
  • Monitoring Kesehatan
    Alat wearable yang mengirim data kesehatan pasien ke platform IoT sehingga dokter bisa memonitor secara real-time.
  • Smart City
    Menggunakan sensor di berbagai titik kota (lampu jalan, parkir, sampah) untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *