Data Virtualization

Data virtualization adalah proses mengambil data dari berbagai sumber tanpa mengetahui jenisnya dan lokasi fisik di mana data tersebut disimpan. Ini mengumpulkan data heterogen dari berbagai sumber dan memungkinkan pengguna data di seluruh organisasi untuk mengakses data ini sesuai dengan kebutuhan kerja mereka. Data heterogen ini dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi seperti portal web, layanan web, e-commerce, Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS), dan aplikasi seluler.

Kita dapat menggunakan Data Virtualization dalam bidang integrasi data, kecerdasan bisnis, dan komputasi awan.

Keuntungan Data Virtualization

1. Memungkinkan pengguna untuk mengakses data tanpa khawatir di mana data itu berada dalam memori.
2. Menawarkan kepuasan, retensi, dan pertumbuhan pendapatan pelanggan yang lebih baik.
3. Menyediakan berbagai mekanisme keamanan yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan informasi pribadi dan profesional mereka dengan aman.
4. Mengurangi biaya dengan menghilangkan replikasi data.
5. Menyediakan antarmuka yang ramah pengguna untuk mengembangkan tampilan yang disesuaikan.
6. Menyediakan berbagai sumber daya implementasi sederhana dan cepat.
7. Meningkatkan efisiensi pengguna bisnis dengan menyediakan data secara real-time.
8. Digunakan untuk melakukan tugas seperti integrasi data, integrasi bisnis, layanan data Arsitektur Berorientasi Layanan (SOA), dan pencarian perusahaan.

Kekurangan Virtualisasi Data

• menciptakan masalah ketersediaan, karena ketersediaan dijaga oleh pihak penyedia pihak ketiga.
• Diperlukan biaya implementasi yang tinggi.
• Ini menciptakan masalah ketersediaan dan skalabilitas.
• Meskipun menghemat waktu selama fase implementasi virtualisasi tetapi membutuhkan lebih banyak waktu untuk menghasilkan hasil yang tepat.

Penggunaan Virtualisasi Data

• Pertama, menganalisis kinerja. Virtualisasi data digunakan untuk menganalisis kinerja organisasi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
• Kedua, mencari dan menemukan data yang saling terkait. Virtualisasi Data (DV) memberikan mekanisme untuk dengan mudah mencari data yang serupa dan saling terkait.
• Ketiga, Bisnis Intelligence yang tangkas. Ini adalah salah satu penggunaan paling umum dari Virtualisasi Data. Digunakan dalam pelaporan yang tangkas, panel kontrol real-time yang membutuhkan agregasi tepat waktu, menganalisis, dan menyajikan data yang relevan dari berbagai sumber. Baik individu maupun manajer menggunakan ini untuk memantau kinerja, yang membantu dalam membuat proses keputusan operasional harian seperti penjualan, dukungan, keuangan, logistik, hukum, dan kepatuhan.
• Keempat, Manajemen Data. Virtualisasi data menyediakan lapisan terpusat yang aman untuk mencari, menemukan, dan mengatur data yang terpadu dan hubungannya.

Alat-alat Virtualisasi Data

1. Red Hat JBoss data virtualization
   Virtualisasi data Red Hat adalah pilihan terbaik bagi para pengembang dan mereka yang menggunakan layanan mikro dan kontainer. Ini ditulis dalam bahasa Java.
2. Virtualisasi data TIBCO
   TIBCO membantu administrator dan pengguna untuk membuat platform virtualisasi data untuk mengakses berbagai sumber data dan kumpulan data. Ini menyediakan mesin transformasi bawaan untuk menggabungkan sumber data non-relasional dan tidak terstruktur.
3. Integrator layanan data Oracle
   Ini adalah alat integrator data yang sangat populer dan kuat yang biasanya bekerja dengan produk Oracle. Ini memungkinkan organisasi untuk dengan cepat mengembangkan dan mengelola layanan data untuk mengakses pandangan tunggal data.
4. SAS Federation Server
   SAS Federation Server menyediakan berbagai teknologi seperti akses data yang dapat diskalakan, multi-pengguna, dan berbasis standar untuk mengakses data dari berbagai layanan data. Ini terutama berfokus pada keamanan data.
5. Denodo
   Denodo adalah salah satu alat virtualisasi data terbaik yang memungkinkan organisasi meminimalkan beban lalu lintas jaringan dan meningkatkan waktu respons untuk kumpulan data besar. Ini cocok baik untuk organisasi kecil maupun besar.

//AZS

referensi : [1][2]