Pengabdian Masyarakat

Jun
18

PELATIHAN PEMILAHAN SAMPAH DAN PENGOLAHAN SAMPAH SECARA TERINTEGRASI UNTUK MASYARAKAT SUKAPURA KABUPATEN BANDUNG

Warga masyarakat Desa Sukapura Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung merupakan warga masyarakat yang terletak sangat dekat dengan kampus Universitas Telkom, dan kebanyakan warga Sukapura mempunyai usaha kos-kosan yang setiap hari pasti menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah ini kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi masalah yang sangat serius, mulai dari gangguan pencemaran lingkungan, kesehatan masyarakat, dan lain-lain. Kegiatan Pengabdian Masyarakat (abdimas) ini salah satunya untuk memberikan pengetahuan terkait bagaimana cara pengolahan sampah yang baik. Kegiatan abdimas ini berupa pelatihan Pemilahan sampah dan pengolahan sampah secara teintegrasi untuk Masyarakat Sukapura Dayeuhkolot ini. Pelatihan yang akan diberikan adalah pelatihan bagaimana cara melakukan pemilahan sampah, proses pengolahan sampah secara terpadu melalui metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan workshop. Kagiatan abdimas ini merupakan gabungan dari 3 Fakultas yaitu Fakultas Komunikasi Bisnis (FKB), Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Terapan (FIT), dan Direktorat Logistik dan Aset Telkom University. Abdimas ini beranggotakan Taufan Umbara, S.T., M.M (FKB) sebgai Ketua Pelaksana, Dr. Ir. Rina Djunita Pasaribu (FEB), dan Aris Hartaman, ST., MT (FIT). Tujuan diadakannya kegiatan Pengabdian pada Masyarakat di lingkungan masyarakat Desa Sukapura Dayeukolot ini adalah: Memperkenalkan pengetahuan tentang bagaimana melakukan pemilahan sampah yang benar Memperkenalkan pengetahuan tentang proses pengolahan sampah Meningkatkan kerjasama antar institusi antara Universitas Telkom dengan Warga Masyarakat sekitar kampus (Desa Sukapura) Desa Sukapura Kecamatan Dayeuhkolot Bandung ini terletak sangat berdekatan dengan kampus Universitas Telkom. Kondisi permukiman terbilang sangat padat dikarenakan lokasi setiap rumah yang sangat berhimpitan dan hampir tidak ada celah antar rumah. Kondisi produksi sampahpun menjadi sesuatu yang membutuhkan perhatian khusus. Solusi yang ditawarkan kepada masyarakat sasar adalah melalui PELATIHAN PEMILAHAN SAMPAH DAN PENGOLAHAN SAMPAH SECARA TERINTEGRASI dengan tujuan agar masyarakat mempunyai kepedulian terhadap sampah, dan untuk meningkatkan keterampilan warga masyarakat dalam proses pemilahan sampah dan pemrosesan sampah. Selain itu, juga akan diberikan pelatihan mengenai potensi ekonomis yang dihasilkan dari sampah. Adapun luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah : Modul Pelatihan Pemilhan dan pengolahan sampah secara terpadu Perangkat pengolahan sampah

DETAIL
Jun
16

Pembuatan Sistem Informasi Tata Kelola Rukun Warga Komplek Perumahan Haji Bardan RW 10 Bandung

Proses pendataan penduduk di Komplek Haji Bardan RW 10, Kelurahan Kujangsari, kecamatan Bandung kidul, Bandung Jawa barat, saat ini, masih dilakukan secara manual, baik untuk input data maupun ketika melakukan pelaporan data tahunan. Hal ini terjadi hampir di semua tingkat RT/RW di Indonesia. Pembuatan laporan rutin seperti ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena semua proses dilakukan secara manual yang kemudian dilaporkan ke Dinas Pencatatan Sipil. Berdasarkan kondisi tersebut, melalui kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2021 ini kami prodi D3 Teknologi telekomunikasi dan S1 Teknik Telekomunikasi menawarkan solusi dengan membangun sistem informasi untuk pendataan penduduk di RW 10 Kujangsari Bandung. Sistem informasi terbukti memudahkan dalam pelaporan dan pencarian informasi data penduduk. Demikian pula dengan penyediaan data, seperti pada data pendidikan, data pekerjaan, dan data demografi penduduk menjadi lebih mudah. Aplikasi ini terbukti dapat membantu perangkat RT/RW dalam mendata dan memonitoring perkembangan warganya sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik dan lebih optimal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai salah satu wujud tridharma dosen prodi D3 dan S1 Teknik Telekomunikasi Telkom University kepada masyarakat Ketua: Rohmat Tulloh, S.T., M.T Anggota 1: Ridha Muldina Negara, S.T., M.T Anggota 2: Dwi Andi Nurmantris, S.T., M.T Anggota mahasiswa:             1. Mohammad Rafiqi Putra             2. Muhammad Rifki Ikhwal             3. Fitria Febriana             4. Nabilla Kesumawardhani

DETAIL
Jun
16

Pelatihan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Teknologi Saat Pandemi Covid-19 untuk DTA Al-Fitroh Bandung

DTA Al-Fitroh merupakan Madrasah Diniyah swasta milik Suyadi. Diusianya yang sudah tidak lagi muda (42 tahun), Suyadi sendiri sekarang sedang menempuh jenjang S1 yang harus membagi waktunya dengan berjualan molen sebagai mata pencaharian dan untuk operasional DTA Al-Fitroh. DTA Al-Fitroh memiliki 7 orang guru yang digaji secara sukarelawan dari infaq bulanan para santri, berdasarkan hasil wawancara setiap guru menerima infaq rata-rata Rp. 300.000,00 – Rp. 400.000,00 setiap bulannya. Para santri DTA Al-Fitroh merupakan masyarakat golongan bawah, sehingga infaq disini bersifat sukarela tidak ada syarat nominal seperti DTA swasta maupun sekolah negeri pada umumnya. Pada awal pandemi Covid-19 yang lalu, untuk sementara DTA Al-Fitroh diliburkan dan tidak melakukan School From Home atau sekolah daring. Alasan DTA Al-Fitroh tidak melakukan School From Home atau sekolah daring adalah karena baik para santri maupun guru yang didominasi oleh masyarakat golongan bawah tidak memiliki fasilitas untuk melakukan sekolah daring seperti laptop, smartphone, bahkan kuota internet. Akan tetapi karena hampir satu tahun pandemi belum juga usai, akhirnya para guru mencoba untuk mencari cara agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan berbagai kendala yang ada. Untuk itu peran guru sangat penting dalam mengatasi berbagai kendala yang dilakukan dalam menyampaikan materi baik daring, luring atau blended. Guru diharapkan dapat melakukan pemetaan terhadap peserta didik dan orang tua baik tentang jarak rumah, kepemilikan handphone, jaringan internet, paket internet ataupun kemampuan serta kesempatan para orang tua peserta didik untuk mendampingi anaknya dalam kegiatan pembelajaran, serta merumuskan bagaimana strategi yang harus dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak ditemukan guru yang belum menguasai Ilmu Teknologi (IT), seperti menggunakan laptop atau mengajar melalui daring (internet). Akibat kurangnya pemahaman terhadap IT, banyak ditemui guru hanya memberi buku untuk dibaca, memberikan tugas untuk dikerjakan yang penting anak-anak tetap belajar dari rumah dan tidak menganggur. Akibatnya dalam jangka panjang peserta didik mengalami kejenuhan belajar, karena mereka merasa tidak mendapat pengalaman belajar yang mengesankan. Oleh sebab itu, kami memberikan pelatihan pengelolaan pembelajaran berbasis teknologi. Pengelolaan pembelajaran adalah suatu upaya untuk mengatur aktivitas pembelajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran untuk mensukseskan tujuan pembelajaran agar tercapai secara lebih efektif dan efisien. Proses pengelolaan pembelajaran pada masa pandemi tentu berbeda dengan sebelumnya, dimana sekarang sangat berkaitan erat dengan pemanfaatan teknologi. Selain pengelolaan pembelajaran, kami juga berbagi pengalaman tentang serba-serbi menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara daring. Setelah dilaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di DTA Al-Fitroh Bandung diharapkan guru-guru lebih melek IT, sehingga ke depannya dapat mengimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar secara daring. Dokumentasi kegiatan juga dapat dilihat pada : Oleh: Atik Novianti Radial Anwar Yuli Sun Hariyani

DETAIL
Jun
08

Pengembangan Aplikasi Pengukur Suhu Badan Berbasis Thermometer Wall Dalam Rangka Reopening Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMPI Al Azhar 36 Bandung

PENGABDIAN MASYARAKAT DENGAN BANTUAN DANA INTERNALSKEMA : KOLABORASI INTERNALPeriode 2021-1 Reopening/ pembukaan kembali sekolah di masa pandemi Covid-19 masih menuai pro dan kontra. Pihak orangtua khawatir bahwa anak akan lebih mudah tertular virus corona saat pergi ke sekolah. Rasa khawatir dari para orangtua rasanya cukup wajar. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa salah satu kendala utama untuk kembali membuka sekolah di seluruh dunia adalah kurangnya fasilitas dasar untuk mencegah penyebaran infeksi Covid-19. Pemerintah Indonesia mewajibkan satuan pendidikan untuk menyediakan fasilitas protokoler Kesehatan Covid-19 sebelum membuka kembali sekolahnya sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini. Pada tahun ajaran 2021/2022, SMPI Al Azhar 36 Bandung akan membuka Kembali sekolah dengan penerapan protokoler Kesehatan yang ketat. Upaya penyediaan fasilitas protokoler Kesehatan dimulai dengan membuat program sanitary pada masa new normal. Hal ini mendorong tim pengabdi Telkom University untuk ikut berperan mengimplementasikan sanitary berbasis IoT yang dikemas dalam pengabdian masyarakat tahap I. Program ini meliputi implementasi wastafel sensor otomatis, sabun sensor otomatis, monitoring drum otomatis serta pembuatan video edukasi tentang Adaptasi Kenormalan Baru. Sebagai serangkaian kegiatan dalam mendukung penyediaan fasilitas protokoler Kesehatan ini, pada pengabdian masyarakat tahap II, tim pengabdi Telkom University melengkapi fasilitas protocol Kesehatan di SMPI Al Azhar dengan pengembangan pengukur suhu badan berbasis thermometer wall. Thermometer wall terdistribusi akan dipasang di beberapa lokasi sehingga menghindari penumpukan siswa saat masuk sekolah. Monitoring suhu badan akan dilakukan secara terpusat sehingga memudahkan control oleh admin atau guru. Selain itu akan dipasang sensor di beberapa ruangan untuk membatasi kapasitas pada ruangan tersebut. Hal ini untuk menghindari terjadinya kerumunan. Sosialisasi penggunaan alat dilakuakan secara offline. Selain itu akan dibuat video penggunaan fasilitas protokoler Kesehatan yang tersedia di sekolah, kemudian dilakukan publikasi melalui web, media sosial seperti WA, Instagram sekolah, dan lain-lain. Diharapkan kegiatan pengabdian ini memberikan manfaat dalam menekan infeksi Covid-19 melalui penyediaan sarana protocol Kesehatan dan sosialisasi di media sosial ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya melaksanakan protokol kesehatan. Oleh:Ketua Tim 1/ Koordinator Fakultas: Dr. Indrarini Dyah IrawatiTim 1, Anggota 1 : Tita Haryanti, M.T.Tim 1, Anggota 2 : Akhmad Alfaruq, M.T.Tim 1, Mahasiswa 1 : Nadia WartiningrumTim 1, Mahasiswa 2 : Muhammad Nabil Al FurqanTim 1, Mahasiswa 3 : Nurul Ilmi AuliaKetua Tim 2: Dadan Nur Ramadan, M.T.Tim 2, Anggota 1 : Sugondo Hadiyoso, M.T.Tim 2, Mahasiswa 1 : Kaprisius Mario Lukas Pera DobeTim 2, Mahasiswa 2 : Tsabit Abdurrahim Yun’amTim 2, Mahasiswa 3 : Nila Fiantania AisyiyahKetua Tim 3: Dr. Yudha PurwantoTim 3, Anggota 1 : M. Faris Ruriawan, M.T.Tim 3, Anggota 2 : Fairuz Azmi, M.T.Tim 3, Mahasiswa 1 : Reiza RamadhanTim 3, Mahasiswa 2 : M. Irfan Ali Y

DETAIL
Jun
07

Monitoring Konsumsi Daya Listrik pada Sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) di perumahan Kinagara Regency, Bandung

Penerangan jalan Umum atau lebih sering dikenal dengan PJU merupakan fasilitas yang biasanya disediakan di setiap perumahan, di desa-desa, atau bahkan diperkotaan. Keberadaan PJU sangat penting guna menunjang kelancaran aktivitas para warga disuatu daerah. Bahkan ketidaklayakan atau ketiadaan PJU justru sangat meresahkan bahkan bisa membahayakan masyarakat karena akan memicu kondisi tidak aman karena menjadi lokasi rawan tindak kejahatan. Banyaknya titik-titik lampu PJU biasanya sebanding dengan luas area perumahan. Jika sistem PJU ini tidak dikelola dengan baik juga oleh pihak pengelola PJU maka bisa jadi masalah-masalah lain akan muncul seperti misalnya ketidak efisiensiennya penggunaan listrik. Banyak kita jumpai lampu-lampu PJU yang masih menyala padahal hari sudah terang. Terkadang juga warga mengeluhkan karena hari sudah gelap tetapi lampu PJU belum menyala. Kondisi inilah yang masih kami temui di Kompleks Kinagara Regency, Desa lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Bandung. Ternyata, setelah kami telusuri, manajemen system PJU di Kompleks Kinagara ini masih mengandalkan petugas keamanan untuk secara rutin memonitor manual. Untuk itu, dalam program pengabdian masyarakat kali ini, kami telah mengusulkan dan merealisasikan program “Monitoring Konsumsi Daya Listrik pada Sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) di perumahan Kinagara Regency, Bandung”. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan daya listrik dengan kata lain jika konsumsi daya listrik dapat dimonitor maka penggunaannya dapat dikendalikan. Akan ada banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan pengimplementasian program ini, diantaranya, penggunaan listrik PJU akan lebih hemat dan Satpam bisa lebih fokus dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk menjaga keamanan sekitar kompleks. Oleh:Sugondo Hadiyoso, S.T., M.T.Dadan Nur Ramadan, S.T., M.T.Indrarini Dyah Irawati, Dr.

DETAIL
Jun
07

PELATIHAN VLC (VISIBLE LIGHT COMMUNICATION) BERBASIS ARDUINO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA/I DAN GURU SMK UNGGULAN TERPADU PGII BANDUNG

Teknologi jaringan nirkabel yang mudah tersambung dengan jaringan dimanapun pengguna berada menjadi teknologi sangat dibutuhkan dan sangat berkembang pesat saat ini. Aplikasi teknologi nirkabel tidak lagi terbatas pada komunikasi data, dimana pengirim dan penerima bertukar informasi dalam jarak yang jauh. Namun sudah mulai merambah ke teknologi Visible Light Communication (VLC) merupakan salah satu teknologi komunikasi nirkabel yang menggunakan cahaya tampak untuk memodulasi informasi. Visible Light Communication (VLC) adalah nama yang diberikan pada optik nirkabel. Sistem komunikasi yang membawa informasi dengan modulasi cahaya pada spektrum yang terlihat (375-780 nm) yang pada prinsipnya digunakan untuk penerangan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat untuk Prodi D3 Teknologi Telekomunikasi kali ini mengambil tema tentang Pengenalan Teknologi VLC berbasis Arduino untuk mendukung aplikasi IoT. Sementara masyarakat sasar yang menjadi objek pelatihan adalah Gur-guru dan Siswa SMK Unggulan PGII Bandung. Tim pelaksana kegiatan abdimas ini terdiri dari 2 dosen Prodi D3 Teknologi Telekomunikasi yaitu : Aris Hartaman, ST., MT sebagai ketua pelaksana, Denny Darlis, S.Si., MT sebagai anggota, dan 1 orang dosen prodi S1 Teknik Elektro yaitu Dr. Rizki Ardianto Priramadhi sebagai anggota. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga dibantu oleh 3 orang mahasiswa dari Prodi D3 Teknologi Telekomunikasi yaitu FIONA OKKI RAHMALISTY, ILHAM KURNIAWAN, dan ELVINA HASRIYA PUTRI. SMK Unggulan PGII Bandung adalah salah satu lembaga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menyelenggarakan berbagai bidang keahlian, salah satunya ialah Bidang Keahlian Teknik Jaringan Akses dan Multimedia. Sesuai dengan Bidang Keahlian masing-masing, materi yang diberikan lebih menitik beratkan pada bidang keahliannya. Pada pendidikan formal di sekolah telah diajarkan baik teori maupun praktik, tetapi pelatihan di luar sekolah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan keahlian siswa. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang Pengenalan Teknologi VLC berbasis Arduino untuk mendukung aplikasi IoT di SMK Unggulan PGII ini telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 Juni 2021. Pelatihan yang telah diberikan dalam bentuk pelatihan , perangkat lunak berupa software program Arduino IDE, metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan workshop. Selain secara offline, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini juga dilaksanakan melalui daring karena ada beberapa siswa dan guru yang mengikuti secara daring. Berikut kami sampaikan juga dokumentasi dalam bentuk video untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat :

DETAIL
Mei
20

OTOMATISASI SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) DI PERUMAHAN KINAGARA REGENCY, BANDUNG

Penerangan Jalan Umum atau lebih sering dikenal dengan PJU merupakan fasilitas yang biasanya disediakan di setiap perumahan, di desa-desa, atau bahkan diperkotaan. Keberadaan PJU sangat penting guna menunjang kelancaran, kenyamanan, dan keamanan aktivitas para warga disuatu daerah. Ketidaklayakan atau ketiadaan PJU justru sangat meresahkan bahkan bisa membahayakan masyarakat karena akan memicu kondisi tidak aman karena menjadi lokasi rawan tindak kejahatan. Banyaknya titik-titik lampu PJU, biasanya menimbulkan masalah dalam pengelolaannya. Jika system PJU tidak dikelola dengan baik maka bisa  jadi masalah-masalah lain akan muncul seperti misalnya ketidak efisiensiennya penggunaan listrik karena lampu menyala atau mati tidak pada waktu yang tepat. Banyak kita jumpai lampu-lampu PJU masih menyala padahal hari sudah terang dan terkadang juga warga mengeluhkan karena hari sudah gelap tetapi lampu PJU belum menyala. Kondisi inilah yang masih kami temui di Kompleks Kinagara Regency, Desa lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Bandung. Dari hasil peninjauan lapangan, didapat fakta bahwa manajemen system PJU di Kompleks Kinagara ini masih mengandalkan para satpam yang bertugas untuk secara rutin menghidupkan dan mematikan lampu PJU secara manual. Untuk itu, dalam program pengabdian masyarakat yang didukung oleh PPM Telkom University  kami melaksanakan suatu  program “ Otomatisasi Sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) Di Perumahan Kinagara Regency, Bandung”. Dimana dalam program yang dilaksanakan pada 14 dan 15 April 2021 ini,  kami mengimplementasikan system Otomatisasi PJU dengan menggunakan Photocell, sehingga lampu PJU bisa hidup secara otomatis di malam hari dan bisa Mati secara otomatis disiang hari. Pelaksanaan kegiatan ini disaksikan langsung oleh ketua RW 17 Kinagara Regency. Adapun  Tujuan dari program ini adalah untuk memperbaiki system PJU agar tidak selalu mengandalkan para Satpam dalam menghidupkan atau mematikan lampu PJU. Dengan pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini, kami berharap dapat membantu pihak pengelola PJU kompleks perumahan Kinagara sehingga  penggunaan listrik PJU akan menjadi lebih hemat dan Satpam bisa lebih fokus dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk menjaga keamanan sekitar kompleks.

DETAIL
Feb
26

Pelatihan Sistim Pembelajaran Daring Menggunakan Google Classroom dan Zoom Meeting Untuk Guru dan Murid SD Negeri Cijagra 1

Dalam rangka pelaksanaan salah satu tridharma perguruan tinggi dosen dari Universitas Telkom, yaitu pengabdian kepada masyarakat, telah diselenggarakan “Pelatihan Sistim Pembelajaran Daring Menggunakan Google Classroom dan Zoom Meeting Untuk Guru dan Murid SD Negeri Cijagra 1” secara daring pada tanggal 14 Novembar 2020 mulai jam 10.00 hingga 17.30 oleh tim pelaksana yang terdiri dari dua orang dosen yaitu  :  Asep Mulyana (sebagai Ketua tim) dan Hafidudin (anggota) serta dua orang mahasiswa yaitu : Wandi Nuroni dan  Johan Eric Dwi Saputro pada tanggal 14 November 2020 Pelatihan diikuti oleh 13 orang guru SD termasuk kepala sekolah. Materi yang disampaikan. Materi pelatihan meliputi : 1. Cara penggunaan Video Conference dengan aplikasi Google Meet dan Zoom Meeting baik menggunakan laptop maupun smartphone sebagai pengguna guru maupun siswa 2. Cara membuat kelas, mendaftar siswa ke dalam kelas, membuat soal ulangan/ujian dan mengunggahnya serta mengunduh hasil nilainya dengan aplikasi Google Classroom baik menggunakan laptop maupun smartphone serta penggunaannya baik sebagai guru maupun siswa. Pelatihan meliputi teori dan praktek

DETAIL
Jan
04

Pengembangan Wastafel Portabel Berbasis IOT dalam rangka Program Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di SMPI Al Azhar 36 Bandung

Virus Corona atau dengan nama latin severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 merupakan virus baru yang sedang mewabah dari akhir tahun 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar hampir di seluruh negara, termasuk Indonesia. Jumlah yang terinfeksi virus di Indonesia hingga 2 Juni 2020 adalah 26.940 orang dengan jumlah kematian 1.641 orang. Hingga 2 Juni 2020 jumlah yang terinfeksi terus meningkat.   Pemerintah Indonesia sudah menerapkan berbagai macam upaya untuk dapat menekan jumlah terineksi virus. Upaya yang dijalankan oleh Indonesia adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Work from Home (WFH), Study for Home (SFH), Social Distancing, dan berbagai protokol kesehatan. Namun, upaya tersebut dirasa kurang efektif sehingga pemerintah mengganti upaya-upaya tersebut dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau sering disebut dengan new normal. New normal merupakan tatanan, kebiasaan, dan perilaku yang baru untuk adaptasi berbasis protokol kebersihan. Protokol kebersihan yang diterapkan antara lain: rutin mencuci tangan, memakai masker saat keluar rumah, dan tetap menghindari kerumunan. Untuk merelasikan new normal dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak terkait termasuk tokoh masyarakat. Hal ini mendorong tim pengabdian masyarakat untuk membantu upaya pemerintah untuk menekan jumlah terinfeksi virus covid melalui sosialisasi mengenai new normal dan pembuatan wastafel portable berbasis Internet of things serta video edukasi mengenai AKB. Sosialisasi ini dilakukan melalui beberapa cara antara lain secara offline dengan penyuluhan dan pemberian bantuan alat pelindung diri/ APD berupa masker, sarung tangan, dan pembuatan wastafel, serta sosialisasi secara online melalui aplikasi conference dan mengunggah video tentang social distancing melalui media sosial, seperti youtube, Instagram, facebook, dan lain-lain. Diharapkan sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang new normal dan dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. Untuk mendukung program pemerintah dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam rangka mengurangi tingkat penularan Covid-19 tersebut di lingkungan sekolah, maka solusi yang akan ditawarkan adalah perancangan alat penunjang kesehatan diri berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat digunakan oleh siswa dan guru beserta staff terkait di lingkungan SMPI Al-Azhar 36 Bandung. Perangkat tersebut akan diimplementasikan di lingkungan sekolah guna mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan higienis sehingga turut serta memberikan peran untuk memutus rantai penularan virus covid-19 di area sekolah. Selain itu, sosilaisasi kesehatan diri dari praktisi kesehatan akan memberikan ilmu dan wawasan terhadap siswa, guru, staff dan pihak-pihak terkait yang berada dalam lingkungan sekolah tersebut, sehingga dapat mengimplementasikan cara-cara hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Partisipasi SMP Islam Al-Azhar terhadap program pembuatan wastafel serta sosilisasi tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sangatlah penting bagi keberlangsungan program pengabdian kepada masyarakat. Kontribusi dari pihak sekolah sangat dibutuhkan karena program pengabdian masyarakat akan berjalan jika mendapat dukungan penuh khususnya dari guru dan siswa SMP Islam Al-azhar Bandung. Pengabdian kepada masyarakat juga memerlukan keaktifan guru-guru dalam menggunakan wastafel serta menyampaikan pengetahuan tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), dengan tujuan siswa dapat mudah memperaktekan dan memahami protokol kesehatan dan pengurangi penyebaran virus covid dilingkungan sekolah. [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Pcx8pIRALqQ[/embedyt] [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=5vfWm3WiPuw[/embedyt] [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=feOPMIeouDo[/embedyt]

DETAIL
Des
10

Sosialisasi Implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Binekas Playschool Dalam Menyikapi Kondisi Covid-19

Akhir-akhir ini berbagai negara di dunia, tengah dihadapkan dengan wabah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus bernama corona atau lebih dikenal dengan istilah covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Virus ini awalnya mulai berkembang di Wuhan, China. Wabah virus ini penularannya sangat cepat menyebar ke berbagai negara di dunia. Sehingga oleh World Health Organization (WHO), menyatakan wabah penyebaran virus covid-19 sebagai pandemi dunia saat ini. Wabah virus ini telah memakan banyak korban seperti tercatat di negara Tiongkok, Italia, Spanyol dan negara besar lain di dunia. Penyebaran virus ini pun sulit dikenali, karena virus ini baru dapat dikenali sekitar 14 hari. Namun, orang yang telah terpapar dengan virus ini memiliki gejala seperti demam,batuk, pilek, sakit tenggorokan sampai dengan sesak nafas. Hal ini menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh dunia saat ini, untuk melakukan berbagai kebijakan termasuk di negara Indonesia sendiri. Indonesia pun juga merasakan akan dampak penyebaran virus ini. Semakin hari semakin cepat menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia. Akibat dari pandemi covid-19 ini, berbagai kebijakan diterapkannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemi covid-19 . Saat ini istilah new normal atau bahasa bakunya adalah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sudah mulai sering terdengar, hal ini merupakan Adaptasi kebiasaan baru adalah cara kita merubah perilaku, gaya hidup, dan kebiasan. Keadaan dimana ketika PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mulai dilonggarkan, protokol kesehatan tetap dilakukan sehingga kita tetap bisa produktif dengan tetap mencegah terjangkit virus corona. Adaptasi kebiasaan baru ini dilakukan pada sektor atau bidang penting seperti tempat Ibadah, pasar atau pertokoan, perkantoran, transportasi umum, hotel, dan restoran, serta dilakukan saat wilayah sudah menjadi zona aman (zona hijau) yang dihitung berdasarkan data dan fakta di lapangan. Adaptasi kebiasaan baru, bisa berjalan secara efektif jika kita mau menaati dan konsisten dengan protokol kesehatan yang ada. Diharapkan, segala lapisan bisa memahami dan menjalankan tatanan hidup baru ini dengan sebaik-baiknya agar kita bisa tetap beraktivitas normal (dengan kebiasaan yang baru) dan terhindar dari penyebaran virus corona. AKB dalam sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang harus dilakukan secara disiplin, walaupun saat ini pemerintah khususnya jawa barat belum ada keputusan kapan sekolah akan dibuka kembali. Untuk tahap preventif, lingkungan sekolah harus sudah mulai dipersiapkan dalam rangka AKB tersebut. Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan sosialisasi implemetasi adaptasi kebiasaan baru dan protokol kesehatan diri di lingkungan sekolah dalam menghadapi pandemi ini. Dalam upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19 di sekyor Pendidikan, salah satunya di Sekolah Binekas ini, solusi yang ditawarkan kepada masyarakat sasar diantaranya adalah: Sosialisasi warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olah raga teratur, tidak merokok, membuang sampah pada tempatnya. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari) dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. Termasuk Memonitor absensi (ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak hadir karena sakit dengan gejala demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat memeriksakan diri. Memastikan makanan disediakan di sekolah merupakan makanan sehat dan sudah dimasak sampai matang. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap semua tamu yang datang ke institusi pendidikan. Sosialisasi kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dan sebagainya). Memberikan himbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/batuk/ pilek/sakit tenggorokan/sesak napas untuk mengisolasi diri dirumah dengan tidak banyak kontak dengan orang lain.

DETAIL