Cloud Computing VS Grid Computing
Cloud Computing Arsitektur client-server digunakan oleh komputasi awan untuk mendistribusikan sumber daya komputer melalui internet. Ini menyediakan struktur harga bayar sesuai penggunaan, memungkinkan bisnis hanya membayar sumber daya yang benar-benar digunakan. Karena manfaatnya, seperti penghematan biaya, peningkatan produktivitas, efisiensi, dan kinerja, pencadangan data, pemulihan bencana, dan keamanan, komputasi awan telah menjadi populer. Ini menghilangkan kebutuhan untuk biaya infrastruktur di muka dan memungkinkan bisnis untuk meningkatkan sumber daya dengan cepat. Selain itu, ini menawarkan manajemen otomatis, memungkinkan profesional TI untuk fokus pada pekerjaan penting. Pusat data global, pencadangan data yang kuat dan kemampuan pemulihan bencana, serta fitur keamanan yang ditingkatkan untuk melindungi data dan menjaga kepatuhan peraturan semuanya disediakan oleh komputasi awan. Grid Computing Komputasi grid, juga dikenal sebagai komputasi terdistribusi, menghubungkan berbagai sumber daya komputasi, termasuk komputer desktop, workstation, server, dan komponen penyimpanan. Pengguna yang memiliki akses ke sumber daya ini dapat memanfaatkan daya pemrosesan dan ruang penyimpanan yang tersedia. Keuntungan utama dari komputasi grid adalah penyelesaian pekerjaan yang dipercepat dan produktivitas pengguna yang lebih tinggi. Komputasi grid meningkatkan produktivitas pengguna dengan membuat sumber daya mudah diakses sambil memberikan akses terbuka ke berbagai sumber daya komputer. Pengguna dapat menghemat waktu dan usaha dengan tidak lagi harus menangani dan memelihara sumber daya eksklusif mereka sendiri. Komputasi grid juga memungkinkan pemrosesan paralel dan penyimpanan data terdistribusi, memungkinkan tugas diselesaikan lebih cepat dengan menggabungkan kekuatan berbagai sumber daya. Perbedaan antara Komputasi Awan dan Komputasi Grid //AZS referensi : [1][2]
Layanan dan Teknologi Cloud Computing
Virtualisasi Virtualisasi adalah proses menciptakan lingkungan virtual untuk menjalankan beberapa aplikasi dan sistem operasi pada server yang sama. Lingkungan virtual bisa berupa apa pun, seperti satu instansi atau kombinasi dari banyak sistem operasi, perangkat penyimpanan, server aplikasi jaringan, dan lingkungan lainnya. Konsep Virtualisasi dalam komputasi awan meningkatkan penggunaan mesin virtual. Mesin virtual adalah komputer perangkat lunak atau program perangkat lunak yang tidak hanya berfungsi sebagai komputer fisik tetapi juga dapat berperan sebagai mesin fisik dan menjalankan tugas seperti menjalankan aplikasi atau program sesuai permintaan pengguna. Jenis-jenis Virtualisasi Berikut ini adalah daftar jenis-jenis Virtualisasi – Teknik-teknik virtualisasi ini meningkatkan pemanfaatan sumber daya, skalabilitas, fleksibilitas, dan efektivitas manajemen lingkungan TI. Arsitektur Berorientasi Layanan (SOA) Arsitektur Berorientasi Layanan (SOA) memungkinkan organisasi untuk mengakses solusi komputasi berbasis awan sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis. Ini dapat berfungsi tanpa atau dengan komputasi awan. Keuntungan menggunakan SOA adalah bahwa itu mudah untuk dipelihara, independen platform, dan sangat dapat diskalakan. Penyedia Layanan dan Konsumen Layanan adalah dua peran utama dalam SOA. Aplikasi Arsitektur Berorientasi Layanan: Komputasi Grid Komputasi grid juga dikenal sebagai komputasi terdistribusi. Ini adalah arsitektur prosesor yang menggabungkan berbagai sumber daya komputasi yang berbeda dari lokasi yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Dalam komputasi grid, grid terhubung oleh node paralel untuk membentuk sebuah cluster komputer. Cluster komputer ini memiliki berbagai ukuran dan dapat berjalan pada sistem operasi apa pun. Komputasi grid mengandung tiga jenis mesin berikut : Komputasi Utilitas Komputasi utilitas adalah model layanan TI paling tren. Ini menyediakan sumber daya komputasi on-demand (komputasi, penyimpanan, dan layanan pemrograman melalui API) dan infrastruktur berdasarkan metode berbayar sesuai penggunaan. Ini meminimalkan biaya yang terkait dan memaksimalkan penggunaan sumber daya yang efisien. Keuntungan komputasi utilitas adalah bahwa itu mengurangi biaya TI, memberikan fleksibilitas yang lebih besar, dan lebih mudah dikelola. Organisasi besar seperti Google dan Amazon mendirikan layanan utilitas mereka sendiri untuk penyimpanan dan aplikasi komputasi. Kontainer dan Orkestrasi Kontainer Aplikasi dapat dijalankan dengan handal di berbagai lingkungan komputasi, termasuk server fisik, mesin virtual, dan platform cloud, berkat kontainer, bentuk virtualisasi yang ringan. Tanpa beban dari sistem operasi penuh, kontainer menawarkan lingkungan runtime yang terisolasi dan aman untuk aplikasi dan dependensinya. Fitur : Alat Orkestrasi Kontainer : Kubernetes dan Docker Selain itu, Kubernetes menawarkan kemampuan canggih seperti pembaruan bergulir, penyeimbangan beban, dan penyembuhan sendiri untuk menjamin bahwa aplikasi selalu dapat diakses dan fungsional. Apache Mesos, Amazon ECS, dan Google Container Engine (GKE) adalah solusi tambahan untuk orkestrasi kontainer. Dari segi fungsionalitas, solusi-solusi ini sebanding dengan Docker dan Kubernetes, tetapi berdasarkan kasus penggunaan tertentu, mereka mungkin memiliki set fitur atau pendekatan penyebaran yang berbeda. Manfaat Kontainerisasi dalam Komputasi Awan Kasus Penggunaan Kontainerisasi dalam Komputasi Awan : //AZS referensi : [1][2]
Arsitektur Cloud Computing
Seperti yang kita tahu, teknologi cloud computing digunakan oleh organisasi kecil maupun besar untuk menyimpan informasi di cloud dan mengaksesnya dari mana saja dan kapan saja menggunakan koneksi internet. Arsitektur cloud computing merupakan kombinasi dari arsitektur berbasis layanan dan arsitektur berbasis peristiwa. Arsitektur cloud computing dibagi menjadi dua bagian, yaitu Front End dan Back End. Front End digunakan oleh klien. Ini berisi antarmuka dan aplikasi sisi klien yang diperlukan untuk mengakses platform komputasi awan. Depan termasuk server web (termasuk Chrome, Firefox, internet explorer, dll.), klien tipis & tebal, tablet, dan perangkat seluler. Back End digunakan oleh penyedia layanan. Ini mengelola semua sumber daya yang diperlukan untuk menyediakan layanan komputasi awan. Ini termasuk penyimpanan data yang besar, mekanisme keamanan, mesin virtual, model penempatan, server, mekanisme kontrol lalu lintas, dll. Komponen Arsitektur Komputasi Awan Berikut adalah komponen-komponen dari arsitektur komputasi awan – Infrastruktur Klien adalah komponen depan. Ini menyediakan GUI (Antarmuka Pengguna Grafis) untuk berinteraksi dengan awan. Aplikasi dapat berupa perangkat lunak atau platform yang ingin diakses oleh klien. Layanan Awan mengelola jenis layanan apa yang Anda akses sesuai dengan kebutuhan klien. Komputasi awan menawarkan tiga jenis layanan berikut : Runtime Cloud menyediakan pelaksanaan dan lingkungan runtime untuk mesin virtual. Penyimpanan adalah salah satu komponen paling penting dari komputasi awan. Ini menyediakan kapasitas penyimpanan yang besar di awan untuk menyimpan dan mengelola data. Ini menyediakan layanan pada tingkat host, tingkat aplikasi, dan tingkat jaringan. Infrastruktur awan mencakup komponen perangkat keras dan perangkat lunak seperti server, penyimpanan, perangkat jaringan, perangkat lunak virtualisasi, dan sumber daya penyimpanan lain yang diperlukan untuk mendukung model komputasi awan. Manajemen digunakan untuk mengelola komponen seperti aplikasi, layanan, runtime cloud, penyimpanan, infrastruktur, dan masalah keamanan lainnya di belakang layar serta membentuk koordinasi di antara mereka. Keamanan adalah komponen backend yang terintegrasi dalam komputasi awan. Ini menerapkan mekanisme keamanan di belakang layar. Internet adalah media melalui mana front end dan back end dapat berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. //AZS referensi : [1][2]
Sejarah Cloud Computing
Sejak awal mula komputasi, ketika komputer mainframe dapat diakses dari jarak jauh melalui terminal, “komputasi awan” telah berevolusi. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi internet dan permintaan akan solusi komputasi yang lebih efektif dan terukur pada tahun 1990an dan awal tahun 2000an, gagasan kontemporer tentang komputasi awan seperti yang kita kenal sekarang pertama kali muncul. Sebelum munculnya komputasi awan, komputasi Klien/Server adalah pendekatan yang dominan. Sisi server dari arsitektur ini berfungsi sebagai lokasi pusat untuk semua program perangkat lunak, data, dan kontrol. Pengguna terhubung ke server dan memperoleh izin akses yang diperlukan untuk mengakses data tertentu atau menjalankan program. Komputasi yang terhubung jaringan dibangun di atas komputasi klien/server, tetapi memiliki kekurangan dalam hal efisiensi sumber daya dan skalabilitas. Konsep komputasi terdistribusi berkembang seiring dengan komputer semakin terhubung jaringan. Beberapa komputer dapat bekerja sama dan berbagi sumber daya serta daya pemrosesan berkat komputasi terdistribusi. Model ini memungkinkan untuk pemrosesan paralel dan peningkatan efisiensi dengan membagi tugas-tugas di antara berbagai prosesor. Pendekatan terpusat mengalami perubahan dramatis dengan munculnya komputasi terdistribusi, membuka pintu untuk struktur komputer yang lebih skalabel dan dapat beradaptasi. Paradigma komputasi klien/server dan terdistribusi menjadi landasan bagi paradigma yang akhirnya berkembang sebagai komputasi awan. Tujuannya adalah untuk menawarkan akses berbasis jaringan, terutama Internet, secara on-demand ke sumber daya dan layanan komputer bersama. Tujuan dari komputasi awan adalah untuk menawarkan konsumen akses yang fleksibel, skalabel, dan ekonomis ke sumber daya komputasi, penyimpanan, dan aplikasi. Ini menggeser penekanan ke layanan yang jauh dan model bisnis bayar sesuai penggunaan dari infrastruktur lokal dan kepemilikan. Sejak tahun 1961, gagasan komputer sebagai utilitas, sebanding dengan air atau listrik, telah diutarakan. Ilmuwan komputer John McCarthy mengusulkan bahwa sumber daya komputasi bisa dibeli dan dijual sesuai permintaan saat memberikan pidato di MIT. Namun, pada saat itu, teknologi belum cukup berkembang untuk mendukung tujuan ini. Itu adalah ide brilian, tapi seperti semua ide brilian, itu terlalu maju jauh; selama beberapa dekade berikutnya, meskipun minat pada model tersebut, teknologi belum siap untuk itu. Tentu saja, waktu telah berlalu, dan teknologi menangkap ide itu. Dengan mengirimkan aplikasi melalui internet pada tahun 1999, Salesforce.com mengubah sektor perangkat lunak. Strategi kreatif mereka memungkinkan bisnis untuk mendapatkan perangkat lunak melalui situs web yang mudah, menghilangkan kebutuhan untuk instalasi rumit di tempat. Ini adalah langkah penting menuju mewujudkan gagasan komputasi sebagai utilitas karena memungkinkan perusahaan menggunakan aplikasi berbasis awan tanpa harus khawatir tentang mengelola infrastruktur. Diluncurkan pada tahun 2002, Amazon Web Services (AWS) pertama kali menyediakan layanan komputasi dan penyimpanan. Namun, peluncuran Elastic Compute Cloud (EC2) pada tahun 2006 adalah yang benar-benar merevolusi komputasi awan. Dengan bantuan EC2, pengguna dapat menyewa server virtual sesuai kebutuhan, yang merupakan solusi yang dapat diskalakan dan ekonomis. Keberhasilan AWS menggambarkan janji komputasi awan dan menginspirasi pertumbuhan cepat layanan awan. Perusahaan besar lainnya masuk ke bisnis komputasi awan setelah Amazon. Sekarang bisnis dapat memanfaatkan alat produktivitas dan platform kolaborasi di awan berkat Google Apps, yang mulai menawarkan aplikasi perusahaan berbasis awan pada tahun 2009. Microsoft memperkenalkan Windows Azure, platform komputasi awan yang kaya fitur, pada tahun yang sama. Perusahaan seperti Oracle dan HP juga mengadopsi komputasi awan, menyediakan berbagai layanan untuk memenuhi berbagai tuntutan korporat. Keberadaan para pemain besar ini dalam industri secara keseluruhan telah mempercepat adopsi komputasi awan di berbagai industri. Adopsi massal komputasi awan ditunjukkan dengan fakta bahwa bisnis dari semua ukuran kini sedang mendapatkan manfaatnya. Skalabilitas, fleksibilitas, efisiensi biaya, dan peningkatan kolaborasi adalah semua manfaat dari awan. Bisnis dapat dengan mudah menghubungkan layanan, menyimpan dan menganalisis jumlah data yang sangat besar, menyesuaikan sumber daya ke atas atau ke bawah sesuai kebutuhan, dan meluncurkan aplikasi dengan cepat. Operasi organisasi telah diubah oleh komputasi awan, yang telah membuat inovasi, menjadi lebih fleksibel, dan mengurangi biaya. Teknologi yang muncul dan perubahan kebutuhan bisnis mendorong evolusi terus-menerus komputasi awan. Komputasi tepi semakin populer karena memungkinkan analisis data real-time dan latensi yang lebih rendah dengan memproses data lebih dekat dengan sumbernya. Komputasi tanpa server, yang berfokus pada menulis kode daripada mengelola infrastruktur, juga semakin populer karena menawarkan skalabilitas dan efisiensi keuangan yang lebih baik. Teknologi kontainerisasi seperti Docker dan Kubernetes menyediakan portabilitas dan kemudahan implementasi di berbagai lingkungan awan. Masa depan komputasi awan juga dipengaruhi oleh perkembangan dalam pembelajaran mesin (ML) dan kecerdasan buatan (AI). Organisasi dapat menggunakan algoritma dan model kompleks untuk analisis data, otomatisasi, dan prediksi menggunakan layanan AI dan ML berbasis awan. Dengan memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang berguna, meningkatkan pengambilan keputusan, dan mengotomatisasi prosedur, teknologi ini mendorong kreativitas dan produktivitas. Masalah keamanan, privasi data, dan kepatuhan regulasi semakin menonjol seiring dengan perkembangan lingkungan komputasi awan. Untuk mengatasi hambatan ini dan menawarkan lingkungan awan yang aman dan handal, penyedia layanan melakukan investasi besar dalam langkah-langkah keamanan yang kuat, metode enkripsi, dan kerangka kerja kepatuhan. Kesimpulan Secara keseluruhan, perkembangan komputasi awan sebagai ide yang mengubah paradigma dapat ditelusuri kembali ke perjalanan luar biasa dari model klien/server ke komputasi terdistribusi. Perkembangan para pionir seperti Salesforce.com dan Amazon Web Services telah memberikan momentum pada komputasi awan dan memungkinkannya menjadi komponen penting dari infrastruktur TI kontemporer. Penggunaan komputasi awan yang luas telah sepenuhnya mengubah cara perusahaan beroperasi karena memberikan tingkat skalabilitas, fleksibilitas, dan efisiensi biaya yang sebelumnya belum pernah terdengar. Tren masa depan, termasuk komputasi tepi, komputasi tanpa server, dan integrasi Kecerdasan Buatan (AI/ML), diantisipasi akan mempengaruhi lingkungan awan seiring dengan perkembangan teknologi, mendorong inovasi dan mengguncang beberapa sektor di seluruh dunia. //AZS referensi : [1][2]
Macam-macam Kelebihan Dan Kekurangan Dari Cloud Computing
Kelebihan Cloud Computing Seperti yang kita semua tahu, cloud computing adalah teknologi yang sedang trending. Hampir setiap perusahaan beralih ke layanan cloud computing untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan mereka. Berikut, kita akan membahas beberapa kelebihan penting dari Komputasi Awan : Setelah data disimpan di awan, lebih mudah untuk melakukan pencadangan dan memulihkan data tersebut menggunakan layanan awan. Aplikasi awan meningkatkan kolaborasi dengan memungkinkan kelompok orang untuk dengan cepat dan mudah berbagi informasi di awan melalui penyimpanan bersama. Komputasi awan memungkinkan kita dengan cepat dan mudah mengakses informasi yang disimpan di mana saja, kapan saja di seluruh dunia, menggunakan koneksi internet. Infrastruktur awan melalui internet meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi dengan memastikan bahwa data kita selalu dapat diakses. Komputasi awan mengurangi biaya pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak untuk organisasi. Komputasi awan memungkinkan kita dengan mudah mengakses semua data di awan melalui perangkat mobile. Komputasi awan menawarkan Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) kepada pengguna untuk mengakses layanan di awan dan membayar biaya sesuai penggunaan layanan. Awan menawarkan kita kapasitas penyimpanan yang sangat besar untuk menyimpan data penting seperti dokumen, gambar, audio, video, dll. di satu tempat. Keamanan data adalah salah satu keuntungan terbesar dari komputasi awan. Awan menawarkan banyak fitur canggih terkait keamanan dan memastikan bahwa data disimpan dan ditangani dengan aman. Kekurangan Cloud Computing 1) Internet Connectivity Seperti yang Anda ketahui, dalam komputasi awan, setiap data (gambar, audio, video, dll.) disimpan di awan, dan kita mengakses data tersebut melalui awan dengan menggunakan koneksi internet. Jika Anda tidak memiliki koneksi internet yang baik, Anda tidak dapat mengakses data tersebut. Namun, kita tidak memiliki cara lain untuk mengakses data dari awan. 2) Vendor lock-in Ketergantungan pada vendor merupakan kerugian terbesar dari komputasi awan. Organisasi dapat menghadapi masalah saat mentransfer layanan mereka dari satu vendor ke vendor lainnya. Karena setiap vendor menyediakan platform yang berbeda, hal ini dapat menyulitkan perpindahan dari satu cloud ke cloud lainnya. 3) Limited Control Seperti yang kita ketahui, infrastruktur awan sepenuhnya dimiliki, dikelola, dan dipantau oleh penyedia layanan, sehingga pengguna awan memiliki kendali yang lebih sedikit terhadap fungsi dan pelaksanaan layanan dalam infrastruktur awan. 4) Security Meskipun penyedia layanan awan menerapkan standar keamanan terbaik untuk menyimpan informasi penting, sebelum mengadopsi teknologi awan, Anda perlu menyadari bahwa Anda akan mengirimkan semua informasi sensitif organisasi Anda kepada pihak ketiga, yaitu penyedia layanan komputasi awan. Saat mengirimkan data ke awan, ada kemungkinan bahwa informasi organisasi Anda dapat diakses oleh para peretas. //AZS Referensi : [1][2]
Mengenal Pengertian dan Karakteristik Dari Cloud Computing
Istilah “cloud” merujuk pada jaringan atau internet. Ini adalah teknologi yang menggunakan server jarak jauh di internet untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data secara online daripada menggunakan drive lokal. Data dapat berupa berkas, gambar, dokumen, audio, video, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa operasi yang dapat kita lakukan menggunakan komputasi awan: Kenapa Cloud Computing ? Perusahaan IT, baik yang kecil maupun besar, mengikuti metode tradisional untuk menyediakan infrastruktur TI. Artinya, untuk setiap perusahaan IT, kita memerlukan Ruang Server yang merupakan kebutuhan dasar perusahaan IT. Dalam ruang server tersebut, seharusnya terdapat server basis data, server surat elektronik (email), jaringan, firewall, router, modem, switch, QPS (Query Per Second yang berarti seberapa banyak kueri atau beban yang akan ditangani oleh server), sistem yang dapat dikonfigurasi, kecepatan internet tinggi, dan insinyur pemeliharaan. Untuk mendirikan infrastruktur TI seperti itu, kita perlu mengeluarkan banyak uang. Untuk mengatasi semua masalah ini dan mengurangi biaya infrastruktur TI, Cloud Computing muncul. Karakteristik Cloud Computing Berikut adalah karakteristik dari komputasi awan: Awan bekerja dalam lingkungan komputasi terdistribusi. Ini berbagi sumber daya di antara pengguna dan bekerja dengan sangat cepat. Ketersediaan server tinggi dan lebih andal karena kemungkinan kegagalan infrastruktur minimal. Awan menawarkan penyediaan sumber daya “on-demand” dalam skala besar, tanpa perlu insinyur untuk beban puncak. Dengan bantuan komputasi awan, beberapa pengguna dan aplikasi dapat bekerja lebih efisien dengan pengurangan biaya melalui berbagi infrastruktur umum. Komputasi awan memungkinkan pengguna untuk mengakses sistem menggunakan peramban web tanpa memperhatikan lokasi atau perangkat yang mereka gunakan, seperti PC, ponsel, dll. Karena infrastruktur berada di luar lokasi (biasanya disediakan oleh pihak ketiga) dan diakses melalui Internet, pengguna dapat terhubung dari mana saja. Pemeliharaan aplikasi komputasi awan lebih mudah, karena tidak perlu diinstal di setiap komputer pengguna dan dapat diakses dari tempat yang berbeda. Ini juga mengurangi biaya. Dengan menggunakan komputasi awan, biaya akan berkurang karena perusahaan IT tidak perlu menyiapkan infrastruktur sendiri dan membayar sesuai penggunaan sumber daya. Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) disediakan kepada pengguna sehingga mereka dapat mengakses layanan di awan dengan menggunakan API ini dan membayar biaya sesuai penggunaan layanan. Pra-syarat Sebelum mempelajari komputasi awan, Anda harus memiliki pengetahuan dasar tentang dasar-dasar komputer. Audience Komputasi awan kami dirancang untuk membantu pemula dan profesional. Masalah Kami memastikan bahwa Anda tidak akan menemui kesulitan saat mempelajari tutorial komputasi awan kami. Tetapi jika ada kesalahan dalam tutorial ini, harap posting masalah atau kesalahan dalam formulir kontak. //AZS Referensi : [1][2]
Apa Itu, Fungsi, dan Contoh Node
Apa Itu Node Jaringan Komputer? Diambil dari bahasa latin, yakni nodus (simpul), pengertian node artinya yang dilansir dari laman lifewire adalah perangkat fisik apa pun yang dapat mengirim, menerima, atau meneruskan data di dalam jaringan komputer. Node yang paling umum dikenal adalah komputer pribadi, yang disebut juga node komputer atau node internet. Jika berbicara secara umum, nodes adalah perangkat terprogram yang digunakan untuk menghubungkan jaringan dan perangkat komputer untuk mengirimkan data di antara perangkat. Dengan demikian, ini dapat disebut titik yang bergabung atau titik yang saling berhubungan ketika perangkat terhubung dengan jaringan. Modem, switch, hubs, bridges, servers, dan printer yang terhubung ke jaringan WiFi maupun ethernet juga bisa dibilang sebuah node. Namun node dalam jaringan komputer harus memiliki beberapa bentuk identifikasi, seperti alamat IP atau alamat MAC, agar perangkat jaringan lain dapat mengenalinya. Node yang tidak memiliki bentuk identifikasi, atau node yang sedang offline tidak lagi berfungsi sebagai node. Apa Peran Node Dalam Jaringan? Node jaringan adalah bagian fisik yang membentuk jaringan. Dan biasanya terdiri dari perangkat apa pun yang menerima informasi dan kemudian mentransmisikannya. Namun, perangkat tersebut juga dapat menerima dan menyimpan data, mengirimkannya ke lokasi lain, atau bahkan menghasilkan dan mentransfer data di lokasi tersebut. Kita ambil contoh, sebuah node komputer dapat mengirimkan email atau membuat cadangan data secara online, tetapi juga dapat melakukan streaming video dan mengunduh file lain. Contoh lainya printer yang terhubung pada jaringan A dapat menerima permintaan cetak dari perangkat jaringan B, sementara disatu sisi scanner dapat mengirim gambar kembali ke komputer. Router menentukan data mana yang akan dikirim ke perangkat yang meminta melakukan unduhan file dalam suatu sistem, tetapi router juga dapat mengirim permintaan untuk terhubung ke internet publik. Apa Fungsi Node Jaringan? Fungsi node adalah mengirimkan data dan informasi dengan memanfaatkan media titik-titik yang terhubung dalam satu jaringan serupa. Namun selain itu terdapat fungsi lain dari node dalam jaringan komputer, yang dilansir dari laman dewaweb. Misalnya, ada titik node yang diberikan nomor dari 1-10, bisa saja titik node nomor 5 dan 6 tidak mampu menyalurkan informasi yang diberikan dari titik nomor 4, sehingga jalurnya dialihkan langsung ke titik nomor 7. Sedangkan titik node nomor 2 tidak dapat menyimpan data dan informasi dari titik nomor 1 secara utuh, sehingga langsung didistribusikan ke titik nomor 3. Meskipun skema dari pendistribusian data dan informasi melalui node terlihat mudah, akan tetapi setiap titik yang tersebar tentunya membutuhkan protokol persetujuan dalam bentuk kode-kode khusus. Jika data dan informasi tersebut memenuhi syarat dan tervalidasi dari sistem komputer, maka hal tersebut dapat dilanjutkan ke node berikutnya. Jaringan Peer-to-Peer (P2P) Peer-to-peer merupakan model di mana setiap komputer dapat mengambil dan menggunakan resource dari komputer lain, atau bahkan memberikan resourcenya untuk dipakai pada komputer tersebut tanpa menggunakan alat penyimpan seperti flash drive atau melakukan download. Hal ini bisa dilakukan, jika jaringan komputer tersebut aktif dan saling tersambung satu sama lain. Jadi untuk mengambil data-data yang ada di komputer lainnya, Anda hanya perlu mengaksesnya lewat komputer Anda sendiri. Untuk caranya yaitu Anda dapat memberikan IP Address dari satu kelas IP yang sama supaya bisa melakukan sharing ke komputer lainnya untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing. Jaringan Client-Server Untuk model node satu ini merupakan jaringan yang menggunakan beberapa komputer sebagai komputer server yang memberikan akses resource ke komputer lain (client) dalam sebuah jaringan. Server akan mengatur semua mekanisme untuk mengakses resource yang boleh digunakan. Lalu, ada juga mekanisme komunikasi antar node dalam jaringan tersebut. Tak hanya di jaringan lokal saja, sistem client-server ini juga bisa digunakan pada teknologi internet. 7 Jenis-jenis node Dalam sebuah sistem node, terdapat beberapa jenis node yang wajib dipahami. Setiap jenis node saling terkait satu sama lain demi mengoptimalkan kinerja jaringan. Berikut ini beberapa jenis node; Node jaringan internet adalah salah satu jenis node utama dalam jaringan komputer. Di sini jaringan internet atau intranet terjadi, dan sebagian besar node adalah komputer. Dan komputer-komputer ini diidentifikasi dengan bantuan alamat IP. Sebaliknya, WLAN tidak berisi titik akses apa pun, dan juga tidak memiliki alamat host IP. Hal ini karena sudah ada di perangkat keras komputer. Sehingga mereka digambarkan sebagai jaringan fisik atau node LAN, bukan host. Ini adalah node yang menawarkan awal atau titik akhir untuk transmisi data. Kamera keamanan, dan printer adalah salah satu contoh node akhir. Dengan demikian, node akhir merupakan node yang mencakup awal atau titik akhir untuk menghubungkan perangkat dengan jaringan. Node jaringan telekomunikasi dapat menawarkan layanan jaringan cerdas atau pertukaran jaringan telepon pribadi atau publik. Disini node berfungsi sebagai pengontrol stasiun pangkalan dalam komunikasi seluler. Selain itu, node bertanggung jawab untuk mengendalikan banyak tower BTS, meskipun tower BTS itu bukan node. Node komunikasi data adalah komponen yang membentuk perangkat komunikasi data, sehingga transfer data antar perangkat dapat dengan mudah dilakukan menggunakan node ini. Perangkat fisik ini terdiri dari peralatan terminal data dan sirkuit transmisi data yang membantu menghubungkan jaringan dengan benar. Jenis node ini umumnya mencakup modem, Switch, bridge, dan banyak perangkat serupa lainnya. Node jenis ini dirancang khusus untuk melakukan line clock, konversi sinyal, dan pengkodean. Node sistem TV kabel adalah perangkat fisik yang umumnya tetap terhubung dengan kabel serat optik. Dan kabel ini terhubung dengan perangkat rumah dan kantor dengan perangkat serat optik yang tersedia di area tertentu. Node ini menentukan jumlah serat optik yang terhubung dengan sistem kabel untuk koneksi jaringan. Node perantara adalah perangkat yang ada antara titik awal dan titik akhir dari sistem perangkat keras node akhir jaringan komputer. Beberapa contoh node perantara adalah bridge, switch, dan menara seluler. LAN dan WAN juga merupakan node jaringan komputer yang bekerja sama dengan node lainnya. Node ini umumnya harus memiliki alamat MAC maupun alamat IP yang diberikan untuk network interface cards (NIC) Node jenis ini digunakan untuk koneksi jaringan di perangkat komputer yang menggunakan teknologi jaringan kabel maupun nirkabel. Contoh Node Meskipun terlihat sederhana, node adalah bagian yang mempunyai peranan penting karena turut berpartisipasi dalam berjalannya sebuah koneksi antar jaringan komputer. Tanpa adanya node, rasanya tidak mungkin pengiriman berbagai macam data secara digital bisa terdistribusi secara lancar. Supaya pemahaman kamu lebih mendalam mengenai node, berikut ini terdapat beberapa contoh
Mengenal Apa Itu Asterisk?
Apa itu Asterisk? Asterisk adalah perangkat lunak gratis dan sumber terbuka yang dirancang untuk membuat aplikasi komunikasi, seperti sistem telepon IP, Gateway VoIP, server konferensi, dan solusi khusus lainnya untuk perusahaan atau organisasi Anda. Itulah mengapa ini sangat digunakan oleh banyak instansi, pemerintah, dan perusahaan. Ini dalam perkembangan konstan, oleh karena itu ini adalah proyek yang sangat hidup dengan pembaruan dan perbaikan konstan. Untuk semua ini, telah memantapkan dirinya sebagai salah satu mesin utama PBX berbasis IP di dunia. Meskipun awalnya dibuat sebagai perangkat lunak switchboard, komponen lain yang diperlukan kemudian ditambahkan untuk membuat sistem komunikasi yang lengkap dan kuat. Apalagi, Asterisk dapat diskalakan, kelebihan lainnya jika Anda berencana untuk menyesuaikannya dengan entitas dari semua jenis ukuran. Dari UKM yang membutuhkan sesuatu yang sederhana untuk mengoordinasikan panggilan masuk dan keluar, hingga Call Center yang paling kompleks. Tidak seperti sistem telepon tradisional, tidak perlu memperbarui instalasi perangkat keras yang mahal. Selain itu, pengembangnya bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan setiap tahun sehingga sistem tersebut memerlukan pemeliharaan minimal dan setabil mungkin. Mengapa ini menjadi platform terdepan di dunia? Asterisk bukan sembarang platform, ini adalah salah satu pemimpin seperti yang telah saya sebutkan. Ini memungkinkan Anda untuk membuat switchboard berdasarkan proyek ini dan berfungsi penuh. Juga memiliki fitur yang menonjol dibandingkan dengan layanan serupa lainnya : Pasti satu alternatif yang bagus untuk 3CX dalam hal sistem telepon PBX. Bagaimana Asterisk dapat membantu bisnis Anda? Asterisk ini adalah teknologi yang sangat menarik untuk bisnis, bahkan jika Anda wiraswasta. Terlebih lagi pada saat pandemi, karena dapat memberi Anda banyak keuntungan untuk beradaptasi dengan keadaan baru dan terus beroperasi secara normal. Dengannya Anda dapat mengubah PC Anda menjadi server komunikasi VoIP yang canggih untuk memfasilitasi bantuan telepon dari pelanggan Anda. Seperti yang saya sebutkan di atas, Asterisk digunakan di semua jenis perusahaan dan entitas. Dari beberapa freelancer yang sudah menggunakan switchboard IP, kepada perusahaan besar seperti IBM, Google, pemerintah, dll. Faktanya, itu sudah memiliki pangsa 18%, karena ini open source, gratis, dan sangat kuat. Asterisk adalah salah satu sistem dengan lebih banyak fungsi, dapat diskalakan, dan salah satu sistem yang memberikan stabilitas lebih. Dan, yang terbaik dari semuanya, itu tersedia untuk berbagai platform: GNU / Linux, macOS, BSD, dan Windows. Keunggulan Asterisk Ketika berbicara tentang a Pertukaran telepon IP, atau IP PBX, mengacu pada satu atau lebih telepon SIP (klien) dan server yang dapat Anda pasang dengan Asterisk di PC Anda. Artinya, sistem akan memiliki dua bagian ini, di satu sisi perangkat lunak dan di sisi lain terminal. Maka? Sangat sederhana, dengan cara ini Anda dapat melakukan panggilan internal melalui file telepon / direktori pengguna hadir di jaringan internal, atau juga merutekan panggilan eksternal melalui VoIP. Dengan begitu, Anda dapat menyiapkan pusat panggilan Anda sendiri untuk melayani pelanggan Anda, membagi panggilan masuk dengan departemen atau pekerja, dll. itu keuntungan dari sistem ini yang diimplementasikan oleh Astreisk adalah: Bagaimana menggunakan Asterisk untuk sistem telepon Anda ? Jika Anda ingin menggunakan Asterisk untuk sistem telepon Anda, Anda harus melakukan salah satu dari dua hal: entah memiliki tim teknis Anda menginstal, mengonfigurasi, dan mengembangkan implementasi Asterisk Anda dari awal, atau membeli perangkat Asterisk berbasis IP PBX yang siap pakai. Opsi ini dijelaskan lebih lanjut di bawah. Jika Anda memiliki tim teknis yang memiliki pengetahuan teknis mendalam tentang sistem Linux dan seluk-beluk protokol dan operasi VoIP, maka opsi ini mungkin lebih bermanfaat bagi Anda dalam jangka panjang. Ini melibatkan tugas-tugas berikut: Keuntungan : Karena Asterisk adalah perangkat lunak sumber terbuka (lebih lanjut tentang itu dalam waktu singkat), memiliki komunitas online yang sangat besar dan aktif yang, antara lain, mengembangkan perangkat lunak dan komponen pendamping yang berfungsi dengannya untuk meningkatkan fitur dan operasinya. Salah satu contohnya adalah antarmuka pengguna grafis (GUI) sumber terbuka yang disebut FreePBX. Ini dapat diinstal bersama dengan Asterisk dan memungkinkan pengguna mengelola server Asterisk VoIP melalui antarmuka GUI berbasis web yang mudah digunakan. Ini hanya satu dari banyak fitur tambahan yang harus diinstal untuk menyesuaikan dan melengkapi pembangunan in-house. Opsi lainnya adalah membeli perangkat Asterisk berbasis IP PBX. Ini adalah sistem all-in-one yang tersedia secara komersial, yang dikembangkan dan diuji oleh vendor masing-masing. Mereka adalah server khusus dengan komponen inti Asterisk yang telah diinstal dan dikonfigurasi sebelumnya, dan memiliki komponen perangkat keras dan perangkat lunak tambahan sebagai opsi. Contoh dari sistem seperti itu adalah Sangoma’s FreePBX System Appliance. Produk-produk ini juga memiliki keuntungan dan kerugian mereka sendiri. Keuntungan : Interoperabilitas Salah satu keunggulan utama Asterisk secara umum, baik dalam pembangunan dari awal maupun dalam produk berbasis Asterisk yang tersedia secara komersial, adalah interoperabilitasnya dengan hampir semua perangkat keras dan perangkat lunak VoIP. Asterisk memanfaatkan codec dan protokol yang paling banyak digunakan, yang juga didukung oleh sebagian besar vendor peralatan VoIP. Oleh karena itu, mungkin untuk : Apakah Asterisk benar-benar gratis? Asterisk adalah perangkat lunak sumber terbuka, yang berarti Anda dapat mengunduhnya, menginstalnya, dan menggunakannya secara komersial tanpa biaya. Anda juga dapat masuk dan mengubah kode sumbernya agar berperilaku sesuai keinginan Anda. Sebagai perangkat lunak sumber terbuka, ia memiliki komunitas online yang besar dan aktif yang terus meningkatkan perangkat lunak, dan memberikan sumber pengetahuan dan bantuan teknis. //AZS Link Referensi : [1][2][3][4]
Mengenal Amazon Web Services
Definisi & Layanan Amazon Web Services Amazon Web Services (AWS) adalah platform komputasi awan yang komprehensif dan aman yang ditawarkan oleh Amazon. Ini menyediakan berbagai layanan termasuk kekuatan komputasi, opsi penyimpanan, kemampuan jaringan, dan manajemen database. Dengan AWS, bisnis dan individu dapat mengakses solusi yang dapat diskalakan dan hemat biaya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka. AWS juga menawarkan berbagai alat dan sumber daya bagi pengembang, sehingga lebih mudah untuk membangun, menerapkan, dan mengelola aplikasi di awan. Apa Itu AWS? Amazon Web Services atau AWS ialah layanan komputasi cloud dari Amazon yang mencakup berbagai bentuk infrastruktur, seperti IaaS, PaaS, dan SaaS. Berbagai layanan di dalam Amazon Web Services mencakup beragam alat organisasi, seperti daya komputasi, penyimpanan database, dan layanan pengiriman konten. Layanan-layanan AWS juga melibatkan server, jaringan, komputasi jarak jauh, email, pengembangan seluler, hingga aspek keamanan. AWS dikenal sebagai platform cloud yang memberikan solusi komputasi awan yang fleksibel, dapat diskalakan, mudah digunakan, dan ekonomis. Peluncuran Amazon Web Services pada tahun 2006 berasal dari infrastruktur internal yang dirancang untuk menangani operasi ritel online perusahaan Amazon. Sebagai pelopor model komputasi awan pay-as-you-go, Amazon menjadi salah satu perusahaan pertama yang mengenalkan konsep ini. AWS menawarkan berbagai layanan dan solusi untuk perusahaan dan pengembang perangkat lunak, dapat diakses di pusat data di 190 negara. Platform cloud ini menjadi pilihan di berbagai industri, mulai dari lembaga pemerintah, pendidikan, organisasi nirlaba, hingga entitas swasta. Jenis Layanan Amazon Web Service Pada dasarnya, layanan AWS sendiri dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu: Di setiap kategori tersebut ada puluhan atau bahkan ratusan jenis layanan yang bisa pengguna pilih dan gunakan sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa contoh layanan AWS dan penjelasan singkatnya: Migration Layanan migrasi AWS digunakan untuk mentransfer data secara fisik dari pusat data Anda ke server Amazon. Beberapa contoh layanan migration aws adalah: Cloud Computing Berikut adalah beberapa layanan komputasi awan yang disediakan oleh Amazon: Kelebihan AWS Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenis layanan dari amazon web service, berikut ini adalah dua kelebihan utama dari AWS : Dikarenakan seluruh biaya yang terkait dengan AWS dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, platform ini mendapatkan popularitas yang signifikan di kalangan UMKM dan perusahaan rintisan. AWS juga dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk membangun bisnis dari awal. Seluruh alat yang diperlukan untuk memulai komputasi awan tersedia di dalam platform ini. Selain itu, Amazon menawarkan layanan migrasi dengan biaya rendah, memudahkan perpindahan infrastruktur Anda ke AWS tanpa kesulitan. Model bisnis AWS memungkinkan penggunaan sumber daya yang fleksibel, sehingga Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk membuat perkiraan biaya secara rinci. Dalam hal keamanan, Amazon Web Services (AWS) tentu lebih aman dibandingkan dengan banyak perusahaan hosting web atau bahkan pengelolaan server sendiri. Saat ini, AWS memiliki sejumlah data center yang tersebar di berbagai belahan dunia. Semua pusat data awan AWS ini terus diawasi dan dikelola secara ketat. Informasi pengguna akan disimpan dan disebarkan di beberapa pusat data untuk memastikan bahwa bencana di satu wilayah tidak akan menyebabkan kehilangan data permanen. Tidak hanya itu, AWS juga menempatkan data center mereka di lokasi terpencil dan hanya memberikan akses kepada personel penting dengan izin masuk yang telah ditentukan. Berkat pengalaman Amazon dalam layanan awan, semua data di dalam pusat data dijamin keamanannya dan dapat dipulihkan dengan mudah. Selain dua keuntungan tersebut, AWS juga memiliki berbagai keunggulan lain, seperti: Apakah AWS Ada di Indonesia ? Pada tahun 2018, AWS menghadirkan kantor pertamanya di Indonesia, yang terletak di Jakarta. Tujuan pendirian kantor AWS di Indonesia ini adalah untuk memberikan dukungan kepada pelanggan AWS yang berasal dari Indonesia. Dengan adanya kantor ini, layanan dukungan pelanggan, khususnya untuk pengguna lokal, diharapkan dapat ditingkatkan. Ketersediaan AWS menawarkan layanannya dari beberapa pusat data yang tersebar di 87 zona ketersediaan (AZs) di berbagai wilayah di seluruh dunia. Sebuah AZ merupakan lokasi yang mengandung beberapa pusat data fisik, sementara wilayah merupakan kumpulan AZs yang terletak secara geografis berdekatan dan terhubung oleh jaringan dengan latensi rendah. Bisnis dapat memilih satu atau beberapa AZs berdasarkan berbagai pertimbangan, seperti kepatuhan, kedekatan dengan pelanggan akhir, dan optimisasi ketersediaan. Sebagai contoh, pelanggan AWS memiliki kemampuan untuk membuat mesin virtual (VMs) dan menggandakan data di berbagai AZ untuk membentuk infrastruktur awan yang sangat handal dan tahan terhadap kegagalan server individu atau bahkan seluruh pusat data. Layanan Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) menyediakan server virtual, yang disebut sebagai instans EC2, untuk keperluan kapasitas komputasi. Layanan EC2 menyajikan beragam jenis instans dengan kapasitas dan ukuran yang bervariasi, disesuaikan dengan jenis beban kerja dan aplikasi tertentu, seperti tugas yang membutuhkan banyak memori atau komputasi yang dipercepat. AWS juga menyediakan Auto Scaling, sebuah alat untuk secara dinamis meningkatkan kapasitas guna menjaga kesehatan dan performa instans. Penyimpanan Amazon Simple Storage Service (S3) menawarkan penyimpanan objek yang dapat disesuaikan untuk keperluan pencadangan data, pengumpulan, dan analisis. Seorang profesional IT menyimpan data dan berkas sebagai objek S3, yang memiliki kapasitas hingga lima gigabyte, di dalam wadah S3 untuk menjaga keteraturan. Sebuah perusahaan bisa mengurangi biaya dengan menggunakan S3 melalui kelas penyimpanan Infrequent Access atau memilih Amazon Glacier untuk penyimpanan dingin jangka panjang. Amazon Elastic Block Store menyediakan volume penyimpanan tingkat blok untuk keperluan penyimpanan data yang bersifat persisten saat menggunakan instans EC2. Amazon Elastic File System menawarkan penyimpanan berkas yang dikelola secara cloud. Sebuah perusahaan juga dapat mentransfer data ke cloud menggunakan perangkat transportasi penyimpanan, seperti AWS Snowball, Snowball Edge, dan Snowmobile, atau memanfaatkan AWS Storage Gateway agar aplikasi lokal dapat mengakses data di cloud. Jaringan Amazon Virtual Private Cloud (Amazon VPC) memberikan kontrol kepada administrator atas jaringan virtual untuk menggunakan bagian yang terisolasi dari awan AWS. AWS secara otomatis menyediakan sumber daya tambahan dalam VPC guna meningkatkan tingkat perlindungan. Administrator dapat mengatur lalu lintas jaringan menggunakan layanan Elastic Load Balancing, yang mencakup Application Load Balancer dan Network Load Balancer. AWS juga menyediakan sistem nama domain yang dikenal sebagai Amazon Route 53 untuk mengarahkan pengguna akhir ke aplikasi. Seorang profesional IT memiliki kemampuan untuk membentuk koneksi dedikasi dari pusat data lokal ke cloud AWS melalui AWS Direct Connect. Alat Pengembang Seorang pengembang memiliki kemampuan untuk menggunakan alat baris perintah AWS dan kit pengembangan perangkat lunak (SDK) seperti AWS CloudShell untuk melakukan implementasi dan pengelolaan aplikasi dan layanan : Keamanan dan Tata Kelola AWS menyajikan berbagai layanan untuk aspek keamanan di lingkungan awan, termasuk AWS Identity and Access Management (IAM), yang memberikan kemampuan bagi administrator untuk menetapkan dan mengelola hak akses pengguna terhadap sumber daya. Seorang admin juga bisa membuat direktori pengguna melalui Amazon Cloud Directory atau mengaitkan sumber daya di awan dengan Microsoft Active Directory yang sudah ada menggunakan layanan AWS Directory Service. Tambahan lagi, layanan AWS Organizations memungkinkan sebuah bisnis membuat dan mengelola kebijakan untuk beberapa akun AWS. Amazon Web Services juga memperkenalkan