Apa Itu IPv6? Pengertian, Kelebihan, dan Contohnya
Apa Itu IPv6?
IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP address yang menggunakan 128 bit. Ia terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang masing-masing merupakan representasi desimal 16 angka biner.
Contoh IPv6 adalah 2001:cdba:0000:0000:0000:0000:3257:9652. Atau, bisa ditulis lebih singkat 2001:cdba::3257:9652.
Dengan sistem 128 bit, ia dapat memiliki kombinasi hingga 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat! Wow!
Tak heran, ia digadang-gadang akan menggantikan IPv4 yang hanya terbatas 4,29 miliar IP address saja. Jadi, jika kebutuhan IP semakin meningkat, tak perlu khawatir akan kehabisan IP address.
Sayangnya, saat ini penggunaannya masih 35% saja di seluruh dunia. Artinya, masih cukup banyak yang setia dengan IPv4.
Oh iya, ada juga IP address versi 5 atau IPv5. Namun, karena secara teknologi tak jauh berbeda dengan penggunaan sistem 32 bit-nya, IPv5 dianggap belum mampu menjadi solusi bagi keterbatasan IPv4.
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Berikut perbedaan paling mencolok di antara kakak-beradik IP address tersebut:
Perbedaan | IPv4 | IPv6 |
Panjang angka | 32-bit | 128-bit |
Jenis angka | Menggunakan angka saja (numeric) | Terdiri dari angka dan huruf (alphanumeric) |
Contoh alamat | 172.16.254.1 | 2001:0db8:0000:0000:0000:ff00:0042:7879 |
Dukungan alamat unik | Max. 4,29 miliar | Max. 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 |
Jumlah class alamat IP | Lima kelas, A sampai E | Tanpa batasan |
DNS record | A | AAAA |
Kelebihan
Berikut beberapa kelebihan IPv6 selain ketersedian alamat unik yang banyak:
- Lebih Cepat — tak bergantung dengan NAT (Network-Address Translation). Hal ini membuat proses transfer data bisa lebih cepat.
- Lebih Efektif — memiliki ukuran routing table lebih sedikit dari IPv4. Ini membuat proses routing lebih tersusun rapi dan efektif
- Lebih Aman — dibekali kemampuan enkripsi untuk membuat proses pertukaran data lebih aman. Lalu, juga lebih siap menangkal serangan ke ARP (Address Resolution Protocol) yang bisa mengalihkan trafik dan memanipulasinya.
- Bandwidth Lebih Hemat — mendukung multicast sehingga membuat penggunaan bandwidth lebih hemat. Sebab, pertukaran data yang rakus bandwidth bisa dikirim ke berbagai tujuan secara bersamaan.
- Konfigurasi Lebih Mudah — Konfigurasi IP address berjalan secara otomatis sehingga jauh lebih mudah dan praktis.
- Lebih Cocok untuk Mobile — Koneksi pada perangkat mobile bisa lebih cepat. Sebab, koneksinya tak perlu melewati NAT yang akan memakan waktu.
Kekurangan
Berikut beberapa kekurangan IPv6 dibanding IPv4:
- Kompatibilitas belum optimal — kebanyakan perangkat yang mengakses internet masih menggunakan IPv4. Jadi, dukungan infrastruktur dan jaringan IPv6 belum menyeluruh.
- Tren peralihan yang lambat — walaupun sudah dikenalkan sejak 1995, penggunaan IPv6 baru mencapai 35% saja di dunia.
//AZS