Alat – Alat Fiber Optik
Saat ini, fiber optik adalah salah satu medium transfer data yang paling cepat, stabil, dan aman. Berbeda dengan kabel coaxial atau twisted pair yang mentransfer sinyal listrik melalui kabel dengan inti logam seperti tembaga, jaringan kabel fiber optik mentransfer data menggunakan kabel dengan inti serat kaca. Dengan segala kelebihan kabel fiber optik dibandingkan dengan jaringan kabel koaksial atau twisted pair, penyedia layanan fiber optik di Indonesia semakin menjamur. Tahapan dan peralatan yang digunakan dalam proses instalasi pada umumnya menggunakan prosedur yang sama. Berikut kami rangkum perangkat yang dibutuhkan dalam proses instalasi layanan fiber optik untuk konsumen seperti Anda.
Fusion Splicer:
- Fusion splicer, atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik, sangat penting untuk menyambungkan inti serat optik yang terbuat dari kaca. Alat ini menggunakan daya listrik yang diubah menjadi sinar laser.
- Sinar laser tersebut berfungsi untuk melelehkan kaca, memungkinkan inti yang terputus untuk tersambung kembali tanpa cela. Penting bagi fusion splicer memiliki tingkat akurasi yang tinggi untuk penyambungan yang sempurna. Proses ini melibatkan pengelasan dan peleburan kaca untuk menciptakan medium yang terhubung tanpa celah karena senyawanya identik.
Stripper atau Miller:
- Sama seperti kabel lain seperti koaksial dan UTP, kabel serat optik juga memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai alat untuk memotong dan mengupas kulit dan daging kabel.
Cleaver:
- Cleaver Tools dirancang untuk memotong inti kabel optik setelah lapisan luar dilepaskan. Khusus untuk pemotongan serat yang presisi, keberhasilan dalam proses ini memungkinkan kemajuan ke tahap jointig.
Optical Power Meter (OPM):
- Alat ini mengukur seberapa kuat daya dari sinyal cahaya yang telah masuk. OPM memiliki antarmuka FC yang langsung terhubung dengan pathcore FC. Bagi yang belum familiar dengan rumus yang digunakan, rumusnya adalah (TX – RX = …dB dibagi jarak (Km)).
Optical Time Domain Reflectometer (OTDR):
- OTDR digunakan untuk mendeteksi komunitas atau kelompok kabel serat optik dalam jarak tertentu. Tujuannya adalah untuk menentukan jarak dari dua sisi dan mengukur gangguan yang terjadi. Ini membantu dalam troubleshooting dengan mudah menentukan lokasi gangguan, umumnya digunakan untuk mendeteksi retakan kabel, putusnya inti yang tidak diketahui letaknya, putusnya kabel, atau bahkan bending.
Light Source:
- Pada dasarnya, alat ini menghasilkan sinyal untuk jalur yang akan dilaluinya. Misalnya, untuk mengukur redaman jalur atau end-to-end, Light Source berfungsi sebagai media yang memberikan sinyal.
Optical Fiber Identifier:
- Alat ini berfungsi untuk mengetahui arah sinyal dengan penunjuk arah dan besar daya yang dilaluiny a.
Visual Fault Locator:
- Juga dikenal sebagai Laser fiber optic atau senter fiber optic, alat ini digunakan untuk menguji inti serat optik. Laser akan mengikuti serat optik pada Kabel Fiber Optik dari Point of Presence (POP) sampai ke pengguna (end to end). Jika inti tidak bermasalah, laser akan mencapai titik tujuan.
Bit Error Rate Test (BERT):
- Alat ini berfungsi untuk memeriksa koneksi jaringan TDM (Time Division Multiplexing), di mana aplikasi TDM jaringan tersebut adalah layanan Clear Channel yang sedang diuraikan oleh penulis. Secara khusus, tes BERT untuk memeriksa dan mengetahui TX atau RX yang error, melalui pengiriman paket dan pengulangan.
Fiber Optic Adapter:
- Fiber Optik Adapter adalah komponen yang digunakan untuk menyambung atau menghubungkan kabel serat optik yang berbeda. Jika menyambung kabel serat optik dengan konektor yang berbeda, disebut sebagai fiber optik adapter hibrida atau Special Adapter.
//AGR
