Keamanan Teknologi DNA pada Komputer
Perkembangan dunia informatika yang semakin pesat kini bahkan merambah menjadi produk gabungan IT dan Biologi. Lalu bagaimanakah keamanan teknologi DNA ini?
Kecanggihan ilmu pengetahuan yang ada saat ini semakin mendorong keamanan teknologi DNA yang diterapkan pada bidang kompeterisasi. Penggabungan teori Biologi sel yang dimasukan dalam microchip berhasil menjadi sebuah kolaborasi canggih untuk diterapkan pada komputer masa depan.
Sejarah Keamanan Teknologi DNA pada Komputer
Mengulas keamanan teknologi DNA canggih yang diterapkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan komputasi, tidak lepas dari peran seorang Leonard M. Adleman. Ilmuwan ini bekerja di sebuah universitas di California, yakni University of Southern. Dirinya terpukau dengan isi dari buku Biologi Molekuler yang membahas tentang gen karya James Watson.
James Watson sendiri merupakan ilmuan yang berhasil memenangkan nobel pada tahun 1962 melalui temuan struktur DNA Double Helix. Melalui penggambaran dalam buku tersebut, Adleman kemudian mencoba menerapkannya pada komputer dengan membuat sketsa dari DNA Computer untuk pertama kalinya.
Perbedaan komputer DNA dengan klasik
Komputer klasik menggunakan sistem perhitungan angka biner 0 dan 1 untuk bisa menjalankan berbagai perintah. 0 berarti OFF sedangkan 1 mengindikasikan ON. Maka kode ON OFF ini berfungsi untuk menghidup-matikan signal listrik yang nanti membentuk pesan berupa perintah sesuai keinginan.
Sedangkan pada sistem DNA pada makhluk hidup, mereka memakai potongan-potongan nukleotida yang membentuk simbol karakter “memory” baik terekspresi maupun tidak. Pasangan basa nitrogen tersebut diantaranya:
- A (Adenin) berpasangan dengan T (Timin)
- C (Sitosin) berpasangan dengan G (Guanin)
Pasangan dari kode-kode tersebut bersifat spesifik, dalam artian tidak bisa ditukar-tukar satu sama lain. Maka apabila sebuah rantai double helix memiliki kode AATTGGCC, maka dipastikan pasangannya ialah TTAACCGG.
Masuknya DNA menjadi teknologi komputasi
Sistem keamanan teknologi DNA untuk komputer mulai dibuktikan oleh Adleman melalui hipotesanya bahwa struktur double-helix ini bisa berhitung. Ia mulai menerapkannya untuk melakukan penyelesaian matematika sederhana yang dinamai TSP. Travelling Salesman Problem ini mencoba mencari rute terpendek yang harus dilalui seorang penjual di suatu kota.
Sederhananya, komputer diberikan tugas untuk menentukan jalur terpendek pada 7 kota di awal percobaan yang harus dilalui sang salesman. Kota-kota tersebut dijadikan dalam lambang DNA double-helix sebagaimana kondisi ilmiahnya. Pasangan dari rantai-rantai tersebut berisi asumsi dari rute-rute yang mungkin dilalui.
Dalam proses mencari rute yang “Benar”, maka Adleman memasukan enzim penghancur rute yang “Salah”. Sehingga setelah rute “Salah” ini dihancurkan, maka satu-satunya yang tersisanya ialah jalur yang “Benar” saja, sesuai perintah yang dimasukan.
Komputer DNA pertama ini berhasil menyelesaikan perhitungan dalam kurun waktu beberapa hari. Sedangkan sebagai perbandingannya, komputer biner rupanya dapat menyelesaikan perhitungan dengan lebih cepat dengan membutuhkan waktu hanya beberapa menit saja.
Kelebihan Keamanan Teknologi DNA Komputasi
Meski bekerja lebih lambat dibandingkan komputer klasik, namun rupanya DNA ini memiliki keunggulan yang tidak bisa didapat dari teknologi biner. Komputer DNA unggul ketika melakukan perhitungan dalam skala besar, karena kesemua rangkaian double-helix tersebut bekerja secara paralel dalam waktu berbarengan.
Berbeda halnya dengan komputer biner yang mengerjakan perintah satu persatu sehingga pada skala data besar, akan sangat memakan waktu. Selain itu ditemukan bukti bahwa hanya dalam 1gram DNA kering saja, dapat menyimpan informasi dalam skala yang sangat besar. Bahkan kapasitas memori tersebut setara dengan 1trilyun Compact Disk pada komputer biner.Berbagai keunggulan yang ada dalam sistem keamanan teknologi DNA akan sangat berpotensi sebagai komputer di masa depan. Selain dipakai untuk berbagai perhitungan matematis, kini sistem tersebut juga tengah dikembangkan sebagai sarana pengobatan medis. Tentunya kecanggihan yang dimiliki akan digunakan untuk membantu kehidupan manusia.